Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meninjau kota Kano di bagian utara hari Minggu, sementara jumlah korban tewas akibat kekerasan hari Jumat terus meningkat.
Pengeboman dan penembakan atas kantor-kantor polisi dan kantor pemerintahan oleh kelompok militan Boko Haram di kota kedua terbesar itu menewaskan sedikitnya 170 orang, kebanyakan polisi dan tentara.
Kekerasan yang disebut paling banyak membawa korban itu dilakukan oleh Boko Haram yang ingin memberlakukan hukum syariah Islam yang ketat di seluruh Nigeria. Kata jurubicara Boko Haram, pembantaian hari Jumat itu adalah tanggapan atas ditangkapnya beberapa anggota Boko Haram di kota Kano.
Presiden Jonathan yang beragama Kristen, bertemu dengan Emir Kano, tokoh tradisional Islam di kota itu dan bertekad akan menyeret para teroris ke pengadilan.
Hari Minggu pagi serangan teroris di negara bagian Bauchi menewaskan sedikitnya 10 orang, dan dua buah gereja diserang.
Nigeria, negara Afrika yang paling banyak penduduknya, dan penghasil minyak terbesar di Afrika, terbagi dua. Bagian selatan dikuasai penduduk yang mayoritas Kristen dan bagian utara dikuasai oleh kelompok Islam. Aksi kekerasan yang berlanjut itu menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya perang saudara.