Ketua Olimpiade Paris, Tony Estanguet, pada hari Minggu (21/7) menekankan bahwa “keamanan yang sempurna” merupakan “prioritas utama” timnya dan pihak berwenang menjelang penyelenggaraan pesta olahraga bergengsi itu.
Berbicara kepada wartawan, Estanguet mengatakan alih-alih menerapkan semua langkah keamanan di kota itu, masih ada pekerjaan untuk memastikan orang-orang dapat merayakan keberadaan mereka di Paris selama Olimpiade berlangsung.
“Keamanan yang sempurna benar-benar menjadi prioritas dan tidak ada diskusi soal hal ini, tidak pernah ada diskusi untuk membahayakan model keamanan. Jadi dasarnya adalah bagaimana kami dapat menjamin keamanan bagi para penonton dan atlet. Itulah sebabnya ada sistem keamanan yang belum pernah ada sebelumnya di negara kami dan di Paris… Akan ada zona-zona fantastis untuk memastikan pesta ini akan berlangsung sangat meriah… dengan pengamanan yang belum pernah ada sebelumnya, dengan pengerahan pasukan keamanan yang sangat besar. Jadi kami percaya bahwa kolaborasi antara pihak keamanan, polisi, masyarakat, dan panitia penyelenggara Paris 2024 akan berjalan efektif.”
Setahun yang lalu, Estanguet dengan berani menyatakan ibu kota Prancis akan menjadi “tempat teraman di dunia” saat Olimpiade dibuka pada hari Jumat nanti (26/7).
Perkiraannya yang penuh percaya diri itu kini tidak terlalu mengada-ada dengan adanya skuadron polisi yang berpatroli di jalanan Paris, jet tempur dan tentara yang siap siaga, serta pagar besi yang dipasang seperti tirai besi di kedua sisi Sungai Seine, yang akan menjadi pusat perhatian publik pada acara pembukaan.
BACA JUGA: Staf Bandara Paris Batalkan Pemogokan Sebelum OlimpiadePuluhan Ribu Aparat Keamanan Gabungan Amankan Paris
Operasi polisi dan militer Prancis yang besar ini sebagian besar karena Olimpiade yang berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus ini
menghadapi tantangan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kota ini telah berulang kali mengalami serangan ekstremis yang menelan banyak korban jiwa dan ketegangan internasional yang tinggi karena perang di Ukraina dan Gaza.
Keamanan di Paris menjadi prioritas utama karena kehadiran 10.500 atlet dan jutaan pengunjung.
Pasukan keamanan yang terdiri dari 45.000 polisi dan aparat bersenjata, yang juga didukung oleh 10.000 tentara, telah mendirikan kamp militer terbesar di Paris sejak Perang Dunia II, di mana para tentara dapat mencapai salah satu lokasi Olimpiade dalam waktu 30 menit.
“Kami percaya kolaborasi antara pihak keamanan, polisi, masyarakat dan panitia penyelenggara Paris 2024 akan berjalan efektif,” tegas Estanguet.
Dia juga membahas kualitas air Sungai Seine, dengan memastikan bahwa kondisi airnya tetap baik.
Walikota Paris Anne Hidalgo berenang di Sungai Seine yang telah lama tercemar pekan lalu, memenuhi janjinya untuk menunjukkan bahwa sungai itu cukup bersih untuk menjadi tuan rumah kompetisi renang terbuka selama Olimpiade 2024. Upacara pembukaan Olimpiade pun akan dilakukan di sungai tersebut. [em/jm]