Presiden Palestina, Selasa (27/12) berharap konferensi Timur Tengah yang akan datang di Perancis akan menentukan kerangka waktu bagi kemerdekaan Palestina setelah PBB menyampaikan kecaman keras atas pembangunan permukiman Israel di atas tanah Palestina.
Sementara itu Israel mempercepat rencana pembangunan ribuan rumah baru di Yerusalem timur, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam pembangunan itu. Palestina ingin membuat bagian kota itu sebagai ibukota mereka kelak.
Amerika, tidak seperti praktek sebelumnya mengizinkan Dewan Keamanan mengecam permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur sebagai "pelanggaran terang-terangan" Undang-Undang internasional.
Dalam pertemuan Partai Fatah yang dipimpinnya hari Selasa (27/12) dan dalam komentar publiknya yang pertama sejak pemungutan suara PBB itu, Mahmoud Abbas mengatakan "resolusi PBB itu menjadi landasan jelas bagi Israel dan seluruh dunia bahwa dunia, bahwa Israel harus memulai perundingan atas dasar resolusi semacam itu".
Tanggal 15 Januari sebelum Presiden Barack Obama mengakhiri masa jabatannya, Perancis akan menjadi tuan rumah konferensi di mana puluhan negara mungkin akan mendukung kerangka kerja internasional bagi perdamaian antara Israel dan Palestina.
Perdana Menteri Israel menentang keras langkah tersebut karena katanya akan menggerogoti proses negosiasi.
Netanyahu berkali-kali mengimbau Abbas untuk melakukan perundingan langsung tanpa prasyarat. Abbas menolak kecuali Israel menghentikan terlebih dahulu pembangunan permukiman. (my/isa)
Tanggal 15 Januari sebelum Presiden Barack Obama mengakhiri masa jabatannya, Perancis akan menjadi tuan rumah konferensi di mana puluhan negara mungkin akan mendukung kerangka kerja internasional bagi perdamaian antara Israel dan Palestina.