Presiden Perancis akan Selenggarakan Konferensi Internasional Soal Lebanon

Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungan ke Sainte-Marie-de-Campan, Perancis barat daya, untuk menghadiri balapan sepeda Tour de France edisi ke-108, 15 Juli 2021. (Foto oleh Ludovic MARIN / AFP)

Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menjadi tuan rumah konferensi internasional di Lebanon bulan depan. Konferensi itu bertepatan dengan peringatan pertama ledakan pelabuhan Beirut, dan setelah perdana menteri Saad Hariri menyatakan mundur menyusul kegagalannya dalam usaha membentuk pemerintahan baru.

Kementerian Luar Negeri Perancis, mengumumkan rencana tersebut, Jumat (16/7).

Macron akan menyelenggarakan konferensi pada 4 Agustus itu dengan bantuan PBB untuk menanggapi kebutuhan rakyat Lebanon yang situasi negaranya memburuk setiap hari, katanya dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin Perancis itu, pada Agustus 2020, menjadi tuan rumah konferensi pertama mengenai bantuan untuk Lebanon setelah ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus yang menghancurkan ibu kota Lebanon. Konferensi itu berhasil mengumpulkan janji bantuan bernilai sekitar 250 juta euro.

Tetapi Perancis dan Macron telah berulang kali menyatakan kejengkelan atas kegagalan para pemimpin Lebanon untuk mengakhiri krisis politik dan ekonomi yang terjadi jauh sebelum ledakan itu.

BACA JUGA: Upaya Bendung Krisis, Utusan Perancis dan AS untuk Lebanon Kunjungi Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan, kegagalan Hariri untuk membentuk pemerintahan "menegaskan kebuntuan politik yang disengaja oleh para pemimpin Lebanon selama berbulan-bulan, bahkan ketika Lebanon tenggelam ke dalam krisis ekonomi dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Pernyataan itu menyebutkan bahwa saat ini ada kemendesakan mutlak untuk menghilangkan hambatan yang disengaja dan tidak dapat diterima itu, dan untuk memungkinkan pembentukan pemerintah di Lebanon dan penunjukan perdana menteri dengan cepat.

Hariri mengatakan, Kamis, ia tidak dapat membentuk pemerintahan setelah pertemuan dengan Presiden Michel Aoun mengenai susunan kabinetnya.

Hariri telah dinominasikan sebagai perdana menteri yang ditunjuk pada Oktober 2020 setelah ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada Agustus yang disebabkan oleh pupuk yang disimpan secara tidak aman. Insiden itu menewaskan lebih dari 200 orang. [ab/uh]