Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rabu (15/6) menyerukan "diskusi baru yang mendalam" dengan Ukraina. Namun, ia tidak mengukuhkan apakah ia akan melakukan perjalanan minggu ini ke Kyiv atau tidak, seperti yang dilaporkan beberapa media.
"Konteks politik dan keputusan yang harus diambil Uni Eropa dan beberapa negara membenarkan diskusi baru yang mendalam dan kemajuan baru," kata Macron. Ia berbicara di Rumania dengan Presiden Rumania Klaus Iohannis berada di sisinya.
Macron menambahkan diskusi itu harus "bersifat baru", termasuk mengenai peralatan militer, pembiayaan dan pembukaan blokir pengiriman gandum Ukraina yang terimbas invasi Rusia ke tetangganya, yang dimulai pada Februari.
Macron tiba di Rumania, salah satu negara anggota NATO, Selasa (14/6). Dia makan malam dengan tentara Prancis di pangkalan Mihail Kogalniceanu dekat Laut Hitam dan memutuskan untuk bermalam di tenda bukannya di hotel, menurut kantornya di Istana Elysee.
Pada Rabu (15/6), Macron makan pagi dengan tentara sebelum bertemu Iohannis selama lebih dari satu jam.
Rabu malam (15/6), Macron akan melakukan perjalanan ke Moldova untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Maia Sandu di ibu kota Chisinau.
Ratusan ribu orang Ukraina telah menyeberang ke Moldova, salah satu negara termiskin di Eropa dengan populasi 2,6 juta. Sebagian besar pengungsi Ukraina itu telah pindah ke negara lain. [ka/uh]