Beberapa jam sebelum pemilihan umum legislatif (8/4), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempersilakan masyarakat menggunakan hak pilihnya tanpa harus takut adanya tekanan dari pihak manapun.
JAKARTA —
Beberapa jam menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif Rabu (9/4), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai memimpin rapat terbatas seputar persiapan pelaksanaan pemilihan umum di kantor Presiden Jakarta Selasa (8/4) mempersilakan masyarakat menggunakan hak pilihnya tanpa harus takut adanya tekanan dari pihak manapun.
Presiden SBY mengatakan, "Selaku kepala negara saya mengajak saudara-saudara kita rakyat Indonesia, untuk memastikan proses pemungutan suara ini berlangsung secara aman tertib dan lancar serta bebas dari penyimpangan. Setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dengan bebas langsung dan rahasia. Bebas dari paksaan, intimidasi dan tekanan dari pihak manapun."
Presiden juga memastikan dirinya telah menginstruksikan agar penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa menjalankan tugasnya dengan baik, khususnya aparat kepolisian dan TNI dalam mengamankan jalannya pemilu.
"Saya juga berharap para penyelenggara pemilu bisa mengemban tugas yang memang diamanahkan oleh undang-undang dengan sebaik-baiknya. Kita juga berharap aparat keamanan yaitu kepolisian dan TNI bisa melakukan tugas pengamanan. Baik sebelum selama maupun setelah pemungutan suara berlangsung," tambah Yudhoyono.
Presiden mengucapkan terimakasih kepada KPU dan Bawaslu termasuk pimpinan partai politik peserta pemilu atas kerjasamanya selama proses kampanye yang ia nilai telah berlangsung dengan aman. Bahkan menurutnya, kampanye pemilu legislatif tahun 2014 lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu legislatif sebelumnya.
"Pelaksanaan kampanye pemilu legislatif 2014 berlangsung secara aman tertib dan lancar. Jauh lebih baik dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Saya harus mengatakan dengan rasa syukur yang mendalam dan terima kasih kepada semua partai politik peserta pemilu, juru kampanye, para pimpinan partai politik dan utamanya rakyat kita yang makin matang dalam berpolitik. Dan tentunya juga petugas keamanan dan jajaran penyelenggara pemilu yang memiliki peran yang luar biasa," papar Presiden.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Soetarman menjelaskan kepolisian telah menyiapkan 353 ribu lebih anggota kepolisian untuk melakukan penjagaan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Pengamanan khusus disiapkan di daerah-daerah yang mempunyai medan tersulit seperti di Papua.
Soetarman mengatakan, "Personil kita sudah kita dorong ke TPS-TPS mulai Selasa (8/4) dinihari. Ada 353 ribu lebih personil kita yang berjaga di TPS. Termasuk di daerah-daerah sulit seperti di Papua sejak H minus 10 Pemilu sudah mulai disiagakan. Termasuk daerah kepulauan. Kapolda punya kewenangan langsung kapan dia harus menggeser pasukannya jika diperlukan."
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Noman memastikan dari pantauan intelijen, hingga kini situasi jelang beberapa jam pelaksanaan pemilu situasi keamanan nasional masih dapat dikatan aman.
"Dari pengamatan kita bersama dengan kesatuan intelijen lainnya, saya melihat sampai sekarang tidak ada hal-hal yang kita khawatirkan. Kita memprediksi pemilu berjalan dengan aman dan situasi kemanannya terkendali dengan baik," ujar Marciano.
Presiden SBY mengatakan, "Selaku kepala negara saya mengajak saudara-saudara kita rakyat Indonesia, untuk memastikan proses pemungutan suara ini berlangsung secara aman tertib dan lancar serta bebas dari penyimpangan. Setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dengan bebas langsung dan rahasia. Bebas dari paksaan, intimidasi dan tekanan dari pihak manapun."
Presiden juga memastikan dirinya telah menginstruksikan agar penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa menjalankan tugasnya dengan baik, khususnya aparat kepolisian dan TNI dalam mengamankan jalannya pemilu.
"Saya juga berharap para penyelenggara pemilu bisa mengemban tugas yang memang diamanahkan oleh undang-undang dengan sebaik-baiknya. Kita juga berharap aparat keamanan yaitu kepolisian dan TNI bisa melakukan tugas pengamanan. Baik sebelum selama maupun setelah pemungutan suara berlangsung," tambah Yudhoyono.
Presiden mengucapkan terimakasih kepada KPU dan Bawaslu termasuk pimpinan partai politik peserta pemilu atas kerjasamanya selama proses kampanye yang ia nilai telah berlangsung dengan aman. Bahkan menurutnya, kampanye pemilu legislatif tahun 2014 lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu legislatif sebelumnya.
"Pelaksanaan kampanye pemilu legislatif 2014 berlangsung secara aman tertib dan lancar. Jauh lebih baik dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Saya harus mengatakan dengan rasa syukur yang mendalam dan terima kasih kepada semua partai politik peserta pemilu, juru kampanye, para pimpinan partai politik dan utamanya rakyat kita yang makin matang dalam berpolitik. Dan tentunya juga petugas keamanan dan jajaran penyelenggara pemilu yang memiliki peran yang luar biasa," papar Presiden.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Soetarman menjelaskan kepolisian telah menyiapkan 353 ribu lebih anggota kepolisian untuk melakukan penjagaan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Pengamanan khusus disiapkan di daerah-daerah yang mempunyai medan tersulit seperti di Papua.
Soetarman mengatakan, "Personil kita sudah kita dorong ke TPS-TPS mulai Selasa (8/4) dinihari. Ada 353 ribu lebih personil kita yang berjaga di TPS. Termasuk di daerah-daerah sulit seperti di Papua sejak H minus 10 Pemilu sudah mulai disiagakan. Termasuk daerah kepulauan. Kapolda punya kewenangan langsung kapan dia harus menggeser pasukannya jika diperlukan."
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Noman memastikan dari pantauan intelijen, hingga kini situasi jelang beberapa jam pelaksanaan pemilu situasi keamanan nasional masih dapat dikatan aman.
"Dari pengamatan kita bersama dengan kesatuan intelijen lainnya, saya melihat sampai sekarang tidak ada hal-hal yang kita khawatirkan. Kita memprediksi pemilu berjalan dengan aman dan situasi kemanannya terkendali dengan baik," ujar Marciano.