Presiden Suriah: Pemberontak Tak akan Menang

Refugees who fled the recent violence in South Sudan and crossed the border into Uganda, settle in the village of Ochaya, Jan. 7, 2013.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan para pejuang oposisi tidak akan menang dalam perjuangan mereka melawan pemerintah.
Namun, Presiden Suriah Bashar al-Assad juga mengatakan bahwa “pintu-pintu dialog” masih terbuka para pejuang oposisi Suriah.

Dalam komentarnya kepada mingguan Mesir Al-Ahram Al-Araby edisi Jumat, Assad mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata yang melakukan terorisme terhadap negara tidak populer di tengah masyarakat.

Presiden berkomentar demikian sementara Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut presiden Suriah itu secara politik telah tamat riwayatnya.

Berbicara kepada Washington Post, Erdogan mengatakan bahwa menurutnya Iran, Tiongkok dan Rusia - sekutu-sekutu pemerintah Suriah - juga meyakini bahwa Assad akan mundur tetapi mereka memiliki pertanyaan mengenai apa yang bakal terjadi setelah presiden Suriah itu meletakkan jabatan.

Sementara itu, sebuah kelompok hak asasi Suriah memberitakan bahwa pemerintah Suriah terus membombardir beberapa wilayah di bagian utara.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, pasukan pemberontak dan pemerintah bertempur di Aleppo, di bagian Timurlaut, hari Jumat. Ledakan-ledakan diberitakan terjadi di ibukota Damaskus dan sekitarnya, dan pengeboman dilaporkan terjadi di provinsi Homs.