Presiden Trump akan Umumkan Keputusan Tentang Perjanjian Iklim Paris

Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, 18 Mei 2017 (Foto: dok).

Presiden Donald Trump menyatakan akan mengumumkan keputusannya mengenai apakah Amerika Serikat akan keluar dari Perjanjian Iklim Paris tahun 2015 pada Kamis sore (1/6).

Dalam cuitannya melalui Twitter Rabu malam (31/5), Trump mengatakan ia akan mengeluarkan pernyataan dalam acara di Rose Garden pada hari Kamis (1/6) pukul 3 sore. Ia mengakhiri cuitannya dengan slogan kampanyenya, “Membuat Amerika hebat lagi.”

Sebelumnya, pada acara foto bersama dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang sedang berkunjung, Trump mengatakan ia berdiskusi dengan banyak orang dari kubu penentang dan pendukung perjanjian itu, sementara ia mempertimbangkan opsi-opsinya.

Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan mereka yang diajak berkonsultasi mencakup tokoh-tokoh bisnis Amerika dan kepala-kepala negara asing.

Berbagai kantor berita Rabu (31/5) melaporkan bahwa presiden Trump telah memutuskan untuk keluar dari perjanjian global yang telah didukung 195 negara. Langkah tersebut merupakan kemunduran besar dari kebijakan yang diambil pada masa pemerintahan Obama, yang membuat senang para pendukungnya di partai Republik tetapi membuat berang para aktivis lingkungan hidup dan sekutu-sekutu Amerika.

Berita mengenai keputusan itu disambut cemoohan di kalangan aktivis lingkungan hidup, dan walikota di kota-kota besar Amerika bertekad akan tetap mematuhi perjanjian itu, apapun yang diputuskan Trump.

Walikota Los Angeles Eric Garcetti dalam cuitannya menulis, jika Gedung Putih keluar dari Perjanjian Iklim Paris, ia akan menerapkannya di Los Angeles.

Sementara itu cuitan walikota New York Bill de Blasio di Twitter menyatakan, “Kami akan memutuskannya sendiri. Saya berencana menandatangani perintah eksekutif yang mempertahankan komitmen Kota New York terhadap Perjanjian Paris.”

Para aktivis perubahan iklim berang, menganggap keputusan itu akan bertentangan dengan kepentingan mereka.

Milyarder dan pengusaha Elon Musk, pendiri Space X, mengancam mundur dari tiga badan penasihat ilmiah Gedung Putih jika presiden benar-benar mundur dari perjanjian Paris. Ia bercuit, tidak ada pilihan lain kecuali meninggalkan dewan-dewan itu.

Sementara itu, keputusan yang belum diumumkan tersebut juga menimbulkan reaksi cemas dari Eropa dan sekutu-sekutu lainnya. [uh/lt]