Presiden Trump Batalkan Sebagian Persetujuan Obama dengan Kuba

Presiden Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif terkait revisi kebijakan AS terhadap Kuba yang telah ditandatanganinya, dikelilingi oleh anggota kabinet dan pendukungnya di Miami, Jumat, 16 Juni 2017. (AP Photo/Lynne Sladky)

Dengan mengatakan ia membatalkan persetujuan pemerintahan yang lalu dengan Kuba yang sama sekali berat sebelah, Presiden Donald Trump telah memulai pembatalan beberapa bagian dari pembukaan bersejarah oleh pemerintahan pendahulunya terhadap negara pulau itu.

Langkah baru Trump antara lain memperketat pembatasan perjalanan pariwisata dan melarang persetujuan keuangan dengan badan hukum militer dan dinas intelijen Kuba. Perusahaan besar militer Kuba GAESA diperkirakan menguasai lebih dari separuh ekonomi Kuba.

Dalam pidatonya di daerah Little Havana, Miami, dengan diapit oleh Wakil Presiden Mike Pence, Senator dari Florida Marco Rubio dan para politisi terkemuka lain keturunan Kuba, Trump mengatakan ia telah mengambil langkah untuk memenuhi janji kampanyenya yang membantunya memenangkan pemilihan Presiden November lalu di negara bagian Florida, di mana suara dari warga Amerika keturunan Kuba sangat berperan dalam meraih kemenangannya.

“Amerika telah menolak penindas rakyat Kuba,” katanya kepada khalayak ramai yang berjubel dalam teater Manuel Artime, nama seorang pemimpin penyerbuan Teluk Babi yang bernasib malang.

“Kita akan menegakkan larangan terhadap pariwisata ke Kuba. Kita akan menegakkan embago. Kita akan mengambil langkah kongkrit untuk memastikan bahwa investasi mengalir langsung ke rakyat supaya mereka dapat membuka perusahaan swasta dan mulai membangun masa depan yang besar bagi negara mereka,” kata Trump.

Pemerintah Kuba mengatakan hari Jumat (16/5) dalam pernyataan yang mengemukakan lagi kesediaan untuk meneruskan dialog yang hormat mengenai berbagai masalah kepentingan bersama dengan Amerika Serikat. [gp]