Presiden Trump Serukan Penyelidikan Penipuan Suara Pemilu

Presiden Donald Trump di Roosevelt Room Gedung Putih, Washington, Selasa, 24 Januari, 2017. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan penyelidikan penipuan suara dalam pemilu presiden November lalu, dan mengukuhkan keyakinannya bahwa jutaan suara yang diberikan imigran ilegal dalam pemilu itu membuatnya kalah dalam meraih suara terbanyak (popular vote).

Trump mengumumkan rencana penyelidikan itu melalui Twitter, Selasa pagi (24/1).

Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, Selasa (24/1), menegaskan kembali klaim Trump bahwa 3 hingga 5 juta imigran secara ilegal memberikan suara kepada saingan, Hillary Clinton, satu hari setelah presiden baru itu membahas pemilu pada sebuah acara pertemuan para pemimpin Kongres.

"Itu keyakinan yang ia pertahankan,” kata Spicer, namun tidak mengajukan bukti atas dugaan penipuan itu. Didesak para wartawan mengenai bukti yang dimiliki Trump, Spicer mengatakan, Trump meyakini itu berdasarkan sejumlah studi dan informasi yang diperolehnya.

Namun para pejabat pemilu yang menganalisa pemungutan suara 8 November mengatakan, hampir tidak ada indikasi penipuan suara, apalagi pada skala yang disebutkan Trump. [ab/as]