Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan perusahaan-perusahaan minyak, gas dan tambang milik negara untuk “segera” memulai operasi di wilayah luas yang dikuasai oleh negara tetangganya, Guyana.
Maduro mengeluarkan perintah itu hari Selasa, dua hari setelah rakyat Venezuela memberikan suara mayoitas untuk menyetujui referendum yang akan menganeksasi wilayah Essequibo seluas 160 ribu kilometer persegi.
Maduro memerintahkan perusahaan minyak raksasa milik negara, PDVSA, dan konglomerat pertambangan CVG agar mendirikan anak-anak perusahaan untuk beroperasi di wilayah itu. Ia juga mengatakan akan mengajukan legislasi di Majelis Nasional yang secara resmi akan mendeklarasikan wilayah itu sebagai negara bagian di Venezuela.
Venezuela telah lama mengklaim Essequibo sebagai bagian dari teritorinya, terlepas dari keputusan panel arbitrase internasional tahun 1899 yang menempatkan wilayah itu di dalam perbatasan Guyana. Caracas meningkatkan klaimnya atas wilayah itu setelah ExxonMobil menemukan cadangan minyak di sana pada tahun 2015.
Maduro mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan minyak yang diberi izin oleh Guyana untuk beroperasi di Essequibo punya waktu tiga bulan untuk meninggalkan daerah itu.
Referendum hari Minggu diselenggarakan dengan menentang Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Venezuela untuk tidak mengambil tindakan apa pun atas wilayah yang disengketakan itu sampai mahkamah tersebut dapat mengambil keputusan mengenai masalah itu. [uh/ab]