Presiden Yaman Berjanji akan Adakan Referendum UUD

Presiden Ali Abdullah Saleh melambaikan tangan ke arah para pendukungnya dalam sebuah rapat umum di stadion sepakbola Sana'a, Yaman, Kamis (10/3).

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan dalam pidato televisi, Kamis, konstitusi baru akan menjamin pemisahan kekuasaan legislatif dan eksekutif.

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh berjanji akan mengadakan referendum mengenai undang-undang dasar baru yang akan menjamin kekuasaan parlemen.

Presiden Saleh mengatakan dalam pidato televisi, Kamis, konstitusi baru akan menjamin pemisahan kekuasaan legislatif dan eksekutif. Saleh menambahkan bahwa Yaman akan mengadakan referendum tersebut tahun ini juga.

Janji presiden ini memenuhi tuntutan utama para demonstran anti-pemerintah, yang menuntut partisipasi yang lebih besar dalam pemerintahan yang sebagian besar dipimpin oleh sekutu-sekutu terdekat Saleh. Para aktivis mengatakan mereka merasa frustrasi oleh korupsi yang merajalela dan tingginya angka pengangguran, yaitu 35 persen atau lebih tinggi.

Para demonstran, yang marah disebabkan penindakan pemerintah pekan ini yang menewaskan satu orang dan mencederai beberapa orang lain, berkemah pada hari Rabu di sekitar Universitas Sana’a. Mereka berjanji akan melanjutkan aksi protes mereka sampai mereka berhasil menumbangkan 32 tahun kekuasaan Presiden Saleh.