India menghukum mati satu-satunya pria bersenjata Pakistan yang masih hidup dan ikut dalam serangan teroris 2008 di Mumbai.
NEW DELHI —
Hukuman mati atas Mohammad Ajmal Kasab, anggota kelompok militan Pakistan, dilakukan secara cepat dan tertutup. Pelaksanaan hukuman mati itu diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Sushil Kumar Shinde Rabu pagi.
“Pagi ini pukul 7.30 Ajmal Kasan dihukum gantung di Penjara Yerwada, Pune di Maharahstra. Tim dokter telah mengeluarkan visum kematiannya,” ujar Menteri Sinde dalam pernyataannya.
Shinde mengatakan, hukuman mati itu merupakan penghormatan bagi semua korban tak berdosa dan para polisi yang tewas dalam serangan teroris Mumbai November 2008.
Kasab dikurburkan di komplek penjara, di mana ia dihukum gantung.
Hukuman mati itu dilaksanakan dua minggu setelah Presiden Pranab Mukherjee menolak permohonan ampun Kasab. Ia dijatuhi hukuman dua tahun lalu karena melancarkan perang terhadap India, pembunuhan, dan terorisme.
Penyidangan dan pelaksanaan hukuman gantung atas Kasab dilakukan secara cepat di India, di mana proses pengadilan biasanya sangat panjang dan di mana para tahanan seringkali harus menunggu bertahun-tahun sebelum pelaksanaan hukuman mati.
Pria bersenjata yang berusia 25 tahun itu adalah salah seorang di antara 10 anggota kelompok militan yang menyerang berbagai sasaran secara membabi buta selama 60 jam dengan granat dan senjata otomatis, termasuk dua hotel bintang lima, sinagoga, dan stasiun kereta api.
Menteri Luar Negeri India Salman Khursid mengatakan, Pakistan diberitahu bahwa hukuman mati itu akan dilaksanakan, tetapi Pakistan nampaknya mengacuhkan pemberitahuan itu.
“Kami berusaha menyampaikan kepada kantor Kementerian Luar Negeri Pakistan bahwa keputusan ini sudah diambil dan hukuman mati akan dilakukan pagi ini. Karena surat itu tidak diterima oleh kementerian luar negeri, kami mengirim berita itu melalui faks. Karena itu, kewajiban kami untuk memberitahukan mereka sudah terpenuhi,” kata Menteri Khursid.
Kasab awalnya menyatakan tidak bersalah, tetapi kemudian mengakui keterlibatannya dalam serangan teroris yang terburuk terhadap India. Tayangan gambar Kasab di CCTV, bersenjatakan senapan otomatis di stasiun kereta api Mumbai, menjadi gambar yang menonjol dalam serangan Mumbai.
India menuding serangan itu dilakukan kelompok militan Islam yang berpangkalan di Pakistan, Laskhar-e-Taiba. Pakistan mengatakan serangan itu sebagian direncanakan di wilayahnya.
“Pagi ini pukul 7.30 Ajmal Kasan dihukum gantung di Penjara Yerwada, Pune di Maharahstra. Tim dokter telah mengeluarkan visum kematiannya,” ujar Menteri Sinde dalam pernyataannya.
Shinde mengatakan, hukuman mati itu merupakan penghormatan bagi semua korban tak berdosa dan para polisi yang tewas dalam serangan teroris Mumbai November 2008.
Kasab dikurburkan di komplek penjara, di mana ia dihukum gantung.
Hukuman mati itu dilaksanakan dua minggu setelah Presiden Pranab Mukherjee menolak permohonan ampun Kasab. Ia dijatuhi hukuman dua tahun lalu karena melancarkan perang terhadap India, pembunuhan, dan terorisme.
Penyidangan dan pelaksanaan hukuman gantung atas Kasab dilakukan secara cepat di India, di mana proses pengadilan biasanya sangat panjang dan di mana para tahanan seringkali harus menunggu bertahun-tahun sebelum pelaksanaan hukuman mati.
Pria bersenjata yang berusia 25 tahun itu adalah salah seorang di antara 10 anggota kelompok militan yang menyerang berbagai sasaran secara membabi buta selama 60 jam dengan granat dan senjata otomatis, termasuk dua hotel bintang lima, sinagoga, dan stasiun kereta api.
Menteri Luar Negeri India Salman Khursid mengatakan, Pakistan diberitahu bahwa hukuman mati itu akan dilaksanakan, tetapi Pakistan nampaknya mengacuhkan pemberitahuan itu.
“Kami berusaha menyampaikan kepada kantor Kementerian Luar Negeri Pakistan bahwa keputusan ini sudah diambil dan hukuman mati akan dilakukan pagi ini. Karena surat itu tidak diterima oleh kementerian luar negeri, kami mengirim berita itu melalui faks. Karena itu, kewajiban kami untuk memberitahukan mereka sudah terpenuhi,” kata Menteri Khursid.
Kasab awalnya menyatakan tidak bersalah, tetapi kemudian mengakui keterlibatannya dalam serangan teroris yang terburuk terhadap India. Tayangan gambar Kasab di CCTV, bersenjatakan senapan otomatis di stasiun kereta api Mumbai, menjadi gambar yang menonjol dalam serangan Mumbai.
India menuding serangan itu dilakukan kelompok militan Islam yang berpangkalan di Pakistan, Laskhar-e-Taiba. Pakistan mengatakan serangan itu sebagian direncanakan di wilayahnya.