Profil Donald Trump: Perjalanan Tak Biasa Menuju Kursi Kepresidenan

FILE - Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari kampanye di Greensboro, North Carolina, Amerika Serikat, 2 November 2024. (Brian Snyder/REUTERS)

Dalam sekitar sembilan tahun, mantan presiden yang juga bisa terpilih lagi menjadi presiden, Donald Trump, telah mengubah Partai Republik negara yang semakin terpolarisasi secara politik. Bagaimana sepak terjang sosok yang berusaha “comeback” ke Gedung Putih ini?

Saat media sudah bisa memproyeksikan kemenangan Joe Biden dalam pilpres tahun 2020, capres petahana Donald J. Trump, presiden ke-45 Amerika Serikat, menolak mengaku kalah. "Bila Anda menghitung suara legal, saya menang telak. Bila Anda (juga) menghitung suara ilegal, mereka mencoba mencuri (kemenangan) pemilu dari kita," serunya.

Pada 6 Januari 2021, Trump meminta pendukungnya menghalangi ratifikasi hasil pilpres. "Kita berjuang keras. Jika Anda tidak berjuang keras, negara Anda akan habis!."

Kekerasan politik yang sebelumnya tak pernah terjadi di Amerika membuat Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya.

Russ Buettner dari New York Times mengatakan, “Saya pikir, yang Anda lihat adalah seseorang yang sangat percaya pada intuisinya sendiri.”

Russ Buettner dan Susanne Craig adalah wartawan investigatif penulis “Lucky Loser”, buku yang kritis mengikuti karir Trump sejak menjadi pengusaha.

BACA JUGA: Veteran Militer AS Cenderung Berikan Dukungan bagi Trump

Sementara Craig mengungkapkan, "Nilai kekayaannya $200 juta saat diwawancarai New York Times, lalu meningkat jadi $1 miliar dalam wawancara dengan "60 Minutes" satu dekade kemudian.

Sebagai pengusaha, Trump ahli dalam mempromosikan diri dan meraup jutaan dolar melisensi namanya.

Tapi di balik kemegahan usaha Trump, perusahaannya mengajukan pailit enam kali. Sejumlah kasinonya rugi dan ditutup. Trump baru bangkit kembali lewat kontes "reality show" The Apprentice sebelum ia kembali beralih karir. "Hadirin sekalian, saya resmi maju dalam pilpres Amerika Serikat, dan kita akan membuat negara ini hebat lagi," kata Trump.

Your browser doesn’t support HTML5

Profil Donald Trump: Perjalanan Tak Biasa Menuju Kursi Kepresidenan

Dengan pernyataan blak-blakan, Trump menjadi calon nasionalis yang kontroversial."Saat Meksiko mengirim orang-orang ke Amerika Serikat, mereka tak mengirim orang-orang terbaiknya. Mereka membawa narkoba, kejahatan, dan pemerkosa. Beberapa mungkin orang baik."

Sebagai presiden, Trump memilih tiga hakim agung yang akhirnya ikut membatalkan perlindungan federal terhadap hak aborsi.

Jelang akhir masa jabatannya, Trump diuji pandemi COVID-19. Ia mempercepat pengembangan vaksin, tapi kadang mengusulkan pengobatan yang tak bisa dibuktikan secara ilmiah.

BACA JUGA: Profil JD Vance: Mantan Pengkritik Trump yang Kini Jadi Cawapresnya

Di tengah tingginya korban jiwa akibat COVID, pemilih pada November 2020 memilih Joe Biden.

Selanjutnya, Trump menghadapi sejumlah dakwaan kriminal dan menjadi mantan presiden pertama yang divonis bersalah dalam kasus kriminal.

Tapi, popularitasnya kian meningkat dan menguat setelah dua kali upaya percobaan pembunuhan.

“Tuhan punya rencana untuk Trump. Ia selamat untuk tujuan dan alasan tertentu. Saya harap ia menjadi presiden AS ke-47,” kata Pam Smith, seorang pendukung Donald Trump

Sebagai penulis buku "The Art of The Comeback”, Donald Trump pun kini berupaya kembali ke Gedung Putih. [np/aa]