Seratus ribu sukarelawan di Amerika bergabung dalam program “Great Bee Count” untuk membantu para ilmuwan menghitung populasi lebah liar.
Sekitar 30 sampai 40 persen lebah Amerika yang menghasilkan madu dan menyerbuki tanaman pertanian, mati setiap tahunnya akibat pencemaran kimia di daerah pertanian, kehilangan habitatnya dan terkena penyakit. Gabungan penyebab kematian itu juga mengancam kelangsungan hidup 4.000 spesies lebah liar lainnya di Amerika Utara, yang berperan juga penting bagi penyerbukan tanaman.
Kini, seratus ribu sukarelawan di seluruh Amerika bergabung dalam program “Great Bee Count” untuk membantu para ilmuwan menghitung populasi lebah liar.
Taman bunga ramah lebah milik Yvonne Fredlake dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran, terutama bunga matahari dan aster dengan sari bunga berwarna hitam atau black eyed Susans.
“Saya pastikan untuk menanam bunga-bunga sebanyak mungkin kerena dua alasan, pertama untuk menarik lebah-lebah itu, dan kedua, kalau lebah itu datang, berarti mereka meyerbuki tanaman sayur saya,” papar Fredlake.
Fredlake mencatat kegiatan lebah pada pertengahan musim panas di tamannya di Gainsville, Virginia. Ia menghitung jumlah lebah secara teratur sebagai bagian dari Proyek Bunga Matahari, sebuah kelompok yang mengadakan kegiatan menghitung lebah atau Great Bee Count. Ia adalah seorang di antara ribuan sukarelawan yang akan mengunggah data lebah itu ke situs proyek tadi.
Meskipun berkurangnya koloni lebah madu sudah dicatat dengan baik, para sukarelawan yang membantu ilmuwan seperti Yvonne Fredlake berperan penting dalam memahami apa yang terjadi pada spesies-species lebah liar.
"Saya duduk dan mengamati lebah-lebah itu dan menyediakan informasi untuk para ilmuwan, supaya mereka dapat membuat daftar lebah-lebah itu dan menelusuri apa yang terjadi pada berbagai jenis lebah liar di Amerika,” ujar Fredlake lagi.
Pakar biologi Universitas Negeri San Fransisco Gretchen Lebuhn memimpin Proyek Bunga Matahari. Data yang diperoleh menunjukkan, populasi lebah menurun di kota-kota, di mana habitat mereka terganggu dengan adanya gedung-gedung dan jalan bebas hambatan. Hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa populasi lebah lebih sehat di perkotaan yang punya taman kota lebih besar yang ditanam dengan banyak bunga.
Lebuhn telah mencatat orang-orang yang punya taman di belakang rumah mereka dalam Great Bee Count pertengahan Agustus lalu. Ia mengatakan, proyek penghitungan lebah itu akan memberi gambaran tiap hari, dan juga membantu mengisi data penting yang hilang di sebagian tempat dari keseluruhan data nasional.
Bagi sukarelawan seperti Yvonne Fredlake, penghitungan lebah itu merupakan sebuah cara untuk “membalas budi” yang telah disumbangkan lebah kepada dunia setiap harinya.
Kini, seratus ribu sukarelawan di seluruh Amerika bergabung dalam program “Great Bee Count” untuk membantu para ilmuwan menghitung populasi lebah liar.
Taman bunga ramah lebah milik Yvonne Fredlake dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran, terutama bunga matahari dan aster dengan sari bunga berwarna hitam atau black eyed Susans.
“Saya pastikan untuk menanam bunga-bunga sebanyak mungkin kerena dua alasan, pertama untuk menarik lebah-lebah itu, dan kedua, kalau lebah itu datang, berarti mereka meyerbuki tanaman sayur saya,” papar Fredlake.
Fredlake mencatat kegiatan lebah pada pertengahan musim panas di tamannya di Gainsville, Virginia. Ia menghitung jumlah lebah secara teratur sebagai bagian dari Proyek Bunga Matahari, sebuah kelompok yang mengadakan kegiatan menghitung lebah atau Great Bee Count. Ia adalah seorang di antara ribuan sukarelawan yang akan mengunggah data lebah itu ke situs proyek tadi.
Meskipun berkurangnya koloni lebah madu sudah dicatat dengan baik, para sukarelawan yang membantu ilmuwan seperti Yvonne Fredlake berperan penting dalam memahami apa yang terjadi pada spesies-species lebah liar.
"Saya duduk dan mengamati lebah-lebah itu dan menyediakan informasi untuk para ilmuwan, supaya mereka dapat membuat daftar lebah-lebah itu dan menelusuri apa yang terjadi pada berbagai jenis lebah liar di Amerika,” ujar Fredlake lagi.
Pakar biologi Universitas Negeri San Fransisco Gretchen Lebuhn memimpin Proyek Bunga Matahari. Data yang diperoleh menunjukkan, populasi lebah menurun di kota-kota, di mana habitat mereka terganggu dengan adanya gedung-gedung dan jalan bebas hambatan. Hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa populasi lebah lebih sehat di perkotaan yang punya taman kota lebih besar yang ditanam dengan banyak bunga.
Lebuhn telah mencatat orang-orang yang punya taman di belakang rumah mereka dalam Great Bee Count pertengahan Agustus lalu. Ia mengatakan, proyek penghitungan lebah itu akan memberi gambaran tiap hari, dan juga membantu mengisi data penting yang hilang di sebagian tempat dari keseluruhan data nasional.
Bagi sukarelawan seperti Yvonne Fredlake, penghitungan lebah itu merupakan sebuah cara untuk “membalas budi” yang telah disumbangkan lebah kepada dunia setiap harinya.