Proses Pemakzulan Trump adalah “Democracy in Action”

Mahasiswa Universitas Utah, Suyog Shrestha, menyaksikan Ketua Komite Intilijen DPR AS Adam Schiff memberikan sambutan dalam sidang dengar pendapat penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump, di Salt Lake City, Utah, 13 November 2019.

Jutaan orang diseluruh dunia mengikuti berbagai kesaksian yang disampaikan di Gedung Kongres Amerika dan kagum melihat perjuangan politik yang sedang terjadi di Washington.

Banyak pengamat mengatakan hal itu menunjukkan bagaimana demokrasi Amerika yang sesungguhnya.

Presiden Donald Trump dituduh telah mengancam akan menahan hampir AS$400 juta bantuan militer bagi Ukraina kecuali pemerintah negara itu bersedia menyelidiki korupsi yang mungkin dilakukan oleh keluarga saingan politiknya, kandidat calon presiden Joe Biden dari partai Demokrat.

Meminta bantuan luar negeri untuk intervensi dalam demokrasi Amerikadilarang oleh hukum. Trump dengan tegas membantah tuduhan itu.

Di Inggris, pemerintah sedang berusaha menyelesaikan krisis politiknya yang dipicu oleh hasil referendum 2016 yang mengatakan Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Karena pemilihan umum sudah dekat, banyak orang Inggris melihat kekacauan politik dalam negeri tercermin dalam kemelut yang sedang terjadi di Amerika, kata pakar politik Thomas Gift dari University College di London.

“Amerika dan Inggris tampaknya sedang bersaing untuk menunjukkan sistem pemerintahan mana yang lebih kacau, atau kurangnya kemampuan untuk melakukan hal-hal yang normal,” kata Gift. Biasanya, dunia, termasuk Inggris akan melihat ke Amerika sebagai model pemerintahan yang demokratis sejak lama, di mana lembaga-lembaga kekuasaan dan kepemimpinannya mencerminkan integritas.

Namun, tambah pakar Inggris itu, melihat perkembangan di Amerika, khususnya dari luar negeri, kepercayaan bahwa Amerika adalah pemimpin moral, etis dan demokratis yang baik, telah agak hilang.

Beberapa jajak pendapat menunjukkan kurang dari 20-persen orang Inggris punya pendapat yang positif tentang Trump. Hal itu tercermin dalam pandangan banyak orang yang menyaksikan bagaimana proses pemakzulan itu berjalan.

“Kalau DPR Amerika sepakat bahwa Trump telah melanggar hukum, saya sungguh-sungguh berharap Senat Amerika akan bertindak, karena Trump seharusnya tidak menjadi presiden dan harus dimakzulkan,” kata penduduk London Dayo Thomas kepada VOA.

Di Paris, ketertarikan untuk mengikuti kemelut politik di Washington beragam. Jacques Grau, seorang dokter, yakin proses pemakzulan itu adalah hal yang baik. Karena, kata Gra kepada VOA, hal itu memungkinkan berfungsinya demokrasi.

Namun, Selene Ay, seorang mahasiswi mengatakan banyak kawan-kawannya tidak begitu berminat mengikuti krisis di Washington itu.

“Saya tahu bahwa dulu banyak orang yang memperhatikan ketika Trump terpilih, tapi saya kira kini minat itu sudah hilang, dan orang tidak begitu peduli lagi,” ujarnya.

Di Rusia, ketertarikan pada isu pemakzulan itu jauh lebih besar. Tampaknya lebih banyak orang yang mendukung Trump. Mikhail, seorang warga Moskow mengatakan, dulu orang Amerika memilih Trump, tapi sekarang mereka ingin membatalkan keputusan itu.

“Ini salah,” katanya

Penduduk Moskow lainnya, Dmitri mengatakan, apa yang terjadi adalah perjuangan politik. “Tim Joe Biden sedang mencari-cari bahan untuk menjatuhkan Trump,” katanya. [ii/pp]