Hakim Federal Amerika, Senin malam (25/11), memerintahkan mantan penasihat Gedung Putih Don McGahn untuk memberikan kesaksian dalam penyelidikan pemakzulan Presiden Trump.
Dalam putusannya, hakim Ketanji Brown Jackson mengatakan McGahn tidak bisa terus bersembunyi dibalik klaim Presiden Trump bahwa ia punya kekebalan dan tidak perlu memberikan keterangan kepada komite penyelidik DPR.
Komite Kehakiman DPR semula meminta kesaksian McGahn sehubungan dengan penyelidikan yang diadakan oleh Jaksa Khusus Robert Mueller tentang campur tangan Russia dalam pemilihan presiden tahun 2016. Demikian juga dengan tuduhan Presiden Trump menghalangi penyelidikan dengan berusaha untuk menghentikan usaha itu.
Komite DPR tersebut mengatakan pada pekan lalu bahwa mendengarkan kesaksian McGahn dalam sidang-sidang dengar pendapat terbuka yang diadakan komite itu sangat penting. Sidang tersebut masih terkait dengan tuduhan terhadap Presiden Trump yang secara ilegal menekan pemerintah Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya dalam pemilu tahun depan.
Don McGahn adalah satu diantara sejumlah pejabat pemerintahan Trump yang mengabaikan panggilan resmi komite DPR yang sedang menyelidiki Presiden Trump. Gedung Putih mengatakan para pejabat itu kebal penyelidikan. Pejabat yang menolak memberikan kesaksian itu termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dan Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney.
Ketua Komite Adam Schiff mengatakan pada hari Senin mengenai komitmennya untuk menyusun laporan berdasarkan keterangan 12 orang saksi dan hasil wawancara dengan 17 saksi lainnya.
"Sambil kami melanjutkan penyelidikan, kami juga tidak menutup kemungkinan akan mengadakan sidang-sidang dengar pendapat lebih lanjut, dan kami tidak akan membiarkan presiden memperpanjang masalah ini sampai berbulan-bulan," kata Schiff.
Schiff menambahkan ia akan menyampaikan laporan penyelidikan itu kepada Komite Kehakiman “segera setelah hari Thanksgiving” yang akan diperingati Kamis pada pekan ini. Ketua Komite Kehakiman Jerrold Nadler kemudian akan melanjutkan proses penyelidikan pemakzulan itu dengan menyusun pasal-pasal pemakzulan yang nantinya akan diajukan kepada Senat. [ii/em]