Berbagai aksi protes menentang keputusan dewan juri untuk tidak mendakwa dua polisi kulit putih atas kematian dua pria kulit hitam tak bersenjata kembali berlangsung di sejumlah kota besar di berbagai penjuru Amerika, Senin malam (8/12).
Protes berlangsung di New York, Washington, Philadelphia dan Berkeley, California, tempat polisi menggunakan gas air mata, Minggu, ketika sejumlah demonstran memecahkan jendela kaca dan menjarah beberapa toko.
Para pemimpin protes mengatakan kekerasan tidak akan ditoleransi.
Kematian Eric Garner, warga kulit hitam yang diduga kriminal, karena lehernya dipiting polisi kulit putih New York, Daniel Pantaleo, terjadi dua minggu setelah kematian warga kulit hitam oleh polisi di Ferguson, Missouri.
Presiden Barack Obama menyiratkan bahwa orang-orang kulit hitam tidak melebih-lebihkan ketika berbicara mengenai situasi-situasi seperti itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Black Entertainment Television yang diudarakan Senin, Obama mengatakan, rasialisme sudah berurat akar dalam masyarakat Amerika. Namun ia mengatakan, penting untuk mengingat bahwa sudah ada kemajuan.
Presiden mengatakan, apa yang terjadi saat ini tidak bisa disamakan dengan apa yang terjadi 50 tahun lalu, ketika polisi di beberapa wilayah di bagian Selatan AS menggunakan semprotan air, anjing galak dan pentungan untuk membubarkan aksi-aksi protes mengenai hak-hak sipil.
Obama mendesak orang-orang muda untuk tetap kukuh pada pendirian mereka dan tidak menyerah karena kemajuan datang secara bertahap.