Polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata dan menghalau para demonstran yang melakukan kekerasan dalam sebuah aksi massa anti-rasisme di Paris pada Sabtu (13/6). Sementara di London, para demonstran berhaluan kanan-jauh bentrok dengan para demonstran anti-rasisme dan polisi yang berusaha memisahkan kedua kelompok itu. Lebih dari 10 ribu orang berpawai dengan damai Sabtu (13/6) di Zurich.
Sementara sebuah kelompok separatis terpisah yang lebih kecil, melempari polisi dengan berbaga ibarang, dan gelombang kemarahan terus meluas ke seluruh dunia setelah meninggalnya seorang warga Afrika Amerika bernama George Floyd.
BACA JUGA: Ratusan Anak ikut Demo di New York Dukung Kesetaraan RasDan di Australia, ribuan demonstran berpawai, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Di Paris, para pengunjuk rasa berkumpul di Place de la Republique, meneriakkan “Tanpa keadilan, tak ada perdamaian” di bawah patung Marianne, yang mencerminkan Republik Prancis. Bentrokan pertama pecah setelah aksi damai tiga jam. Sebagian demonstran melemparkan botol, batu dan roda sepeda ke barisan polisi. Penyelenggara menganjurkan para peserta yang membawa anak-anak untuk meninggalkan lokasi.
Kemarahan yang dipicu kematian Floyd di Minneapolis bulan lalu juga dirasakan di Prancis, terutama di beberapa pinggiran kota. Kelompok-kelompok HAM mengatakan sejumlah dugaan perlakuan brutal polisi Prancis terhadap warga berlatar belakang imigran, tidak ditangani. [vm/ft]