Protes Pemadaman Listrik di Burma Berakhir Damai

Warga Burma melewati sebuah graffiti di pusat kota Rangoon yang memrotes pemadaman listrik di Burma (20/5).

Protes hari Selasa di Rangoon dan demonstrasi serupa hari Minggu dan Senin di Mandalay adalah hal yang jarang terjadi di Burma.
Dua protes menentang kelangkaan listrik kronis di Rangoon ibukota perdagangan Burma, berakhir secara damai hari Selasa setelah penduduk berkumpul di pusat kota itu untuk memprotes pemadaman listrik bergilir.

Protes-protes itu dan demonstrasi serupa hari Minggu dan Senin di Mandalay adalah hal yang jarang terjadi di negara Asia Tenggara itu yang tadinya dibawah pemerintahan militer yang keras selama setengah abad hingga tahun lalu.

Para saksi mata mengatakan protes-protes hari Selasa di pagoda Sule di pusat Rangoon melibatkan sekitar 150 orang termasuk bekas tahanan politik yang dipenjarakan oleh rejim militer yang melepaskan kekuasaan 13 bulan lalu.

Kantor berita Perancis melaporkan kehadiran polisi dalam jumlah besar di lokasi protes itu Selasa malam dan mengatakan beberapa anggota partai oposisi ditahan sebentar untuk diinterogasi sebelum dibebaskan.

Lebih dari seribu penduduk melakukan protes hari Minggu dan Senin di Mandalay tapi tidak diperoleh laporan mengenai penangkapan di kota kedua terbesar di negara itu.

Pemadaman listrik umum di Burma dengan pemadaman secara berkala selama enam jam di Rangoon dan tiga kali lebih lama di Mandalay.