Protes Penembakan Polisi Ganggu Belanja 'Black Friday' di Chicago

Para demonstran memadati kawasan "Magnificent Mile" distrik perbelanjaan di kota Chicago, Illinois, dalam unjuk rasa hari Jumat (27/11).

Para demonstran kembali turun ke jalan-jalan di Chicago, memrotes kematian seorang remaja kulit hitam akibat ditembak polisi kulit putih dalam aksi hari Jumat (27/11).

Ratusan demonstran menutup pintu-pintu masuk toko dan memacetkan lalu lintas di kawasan perbelanjaan pusat kota Chicago hari Jumat (27/11). Mereka memrotes tewasnya seorang remaja kulit hitam akibat ditembak polisi kulit putih tahun lalu dan cara kota itu menangani kasus tersebut.

Politisi dan aktivis hak-hak sipil Jesse Jackson memimpin pawai itu, yang diadakan sehari setelah Thanksgiving, disebut "Black Friday," yang secara tradisi adalah salah satu hari belanja tersibuk dalam setahun di Amerika.

Polisi memasang semacam penghalang antara demonstran dan toko serta membantu pembeli masuk ke toko. Tetapi demonstran berhasil memblokir pintu masuk ke beberapa toko besar.

Demonstrasi dilakukan tiga hari setelah polisi, dengan perintah pengadilan, merilis rekaman kamera video yang dipasang dalam mobil. Dalam video itu tampak penembakan terhadap Laquan McDonald, usia 17 tahun, pada 20 Oktober 2014. McDonald ditembak 16 kali, dengan beberapa tembakan dilepaskan ketika ia sudah terkapar di tanah.

Hari Selasa, sesaat sebelum video itu dirilis, Van Dyke ditangkap dan didakwa pembunuhan tingkat pertama. Ia dipecat dari kepolisian. Polisi mengatakan, pada saat penembakan, McDonald bersikap aneh, menggunakan Narkoba, dan menolak perintah polisi untuk menjatuhkan pisau yang dipegang. Pengacara Van Dyke mengatakan petugas itu merasa hidupnya terancam. [ka/al]