Protokol Covid-19 Terlalu Ekstrem, Djokovic Nilai Mustahil Bermain di 'US Open'

Petenis Serbia Novak Djokovic memberi isyarat ketika ia memegang setelah mengalahkan Austria Dominic Thiem di final kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Senin, 3 Februari 2020. (Foto: AP/Andy Brownbill)

Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, mengatakan berpartisipasi dalam kejuaraan AS Terbuka akan menjadi tugas yang mustahil karena protokol Covid-19 dinilai sangat "ekstrem".

Kejuaraan US Open, yang dijadwalkan dimulai pada 31 Agustus, akan menjadi Grand Slam pertama yang dimainkan setelah pandemi Covid-19. Kejuaraan Perancis Terbuka ditunda hingga September sementara kejuaraan Wimbledon malah dibatalkan.

Penangguhan musim tenis terakhir diperpanjang hingga akhir Juli tetapi Djokovic, juara tiga kali di New York, tidak yakin turnamen itu akan berlanjut.

“Saya melakukan percakapan telepon dengan para pemimpin tenis dunia. Ada pembicaraan tentang kelanjutan musim ini, sebagian besar tentang US Open yang dijadwalkan pada akhir Agustus, tetapi tidak diketahui apakah itu akan diadakan, " kata Djokovic kepada Prva TV Serbia, seperti dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Kejuaraan Tennis Wimbledon Dibatalkan akibat Pandemi

“Aturan yang mereka katakan kepada kami yang harus kami patuhi saat berada di sana untuk bermain...ekstrem. Kami tidak akan memiliki akses ke Manhattan, kami harus tidur di hotel-hotel di bandara, untuk diuji dua atau tiga kali per minggu," katanya.

"Juga, kita hanya bisa membawa satu orang ke klub yang benar-benar mustahil. Maksud saya, Anda membutuhkan pelatih, kemudian pelatih kebugaran dan seorang fisioterapis," lanjut petenis asal Serbia itu.

"Mereka ingin turnamen berlangsung karena alasan ekonomi, yang saya mengerti," katanya. "Tapi pertanyaannya adalah, berapa banyak pemain yang mau menerima persyaratan itu."

BACA JUGA: Sejumlah Acara Olahraga Terdampak Virus Corona

Petenis nomor dua dunia, Rafa Nadal, juga mengatakan ia tidak akan melakukan perjalanan ke AS dalam keadaan saat ini.

Nadal juga mempertanyakan apakah tenis dapat dimulai kembali dengan pandemi yang masih mencengkeram sebagian besar dunia.

"Kita harus bertanggung jawab, kita perlu memastikan bahwa situasinya cukup aman, dan tentu saja mencoba untuk kembali ke tur kita ketika semuanya sudah jelas," kata Nadal. [ah]