Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Thailand-China Dimulai

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (tengah) dan Wang Xiaotao (tengah kiri), perwakilan pemerintah China pada acara peletakan batu pertama di Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand, 21 Desember 2017.

Pembangunan jalur kereta Thailand-China yang akan menghubungkan Thailand, Laos, dan China, secara resmi dimulai Kamis (21/12), dengan upacara peletakan batu pertama di Provinsi Nakhon Ratchasima, di timur laut Thailand.

Jalur kereta cepat sepanjang 250 kilometer (155 mil) dari Bangkok dan Nakhon Ratchasima, yang merupakan fase pertama proyek yang sudah lama ditunggu ini, diharapkan akan mulai beroperasi pada 2021.

Keseluruhan jalur kereta diharapkan berjarak 873 kilometer (542 mil), yang menghubungkan Thailand dengan Laos melalui Nong Khai, kota paling timur laut Thailand.

Proyek ini adalah bagian dari rencana ambisius pembangunan infrastruktur China yang bertujuan membangun "Jalan Sutra" modern untuk menghubungkan China dengan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Tengah melalui jalan darat dan Timur Tengah serta Eropa melalui laut.

Namun proyek Thailand itu mengalami penundaan sejak dimulai pembicaraan formal pada 2014, karena perdebatan mengenai desain, pendanaan dan bantuan teknis.

"Thailand adalah berkembang dalam setiap aspek untuk menjadi pusat konektivitas...dan rute ini akan menghubungkan Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam hingga China, India dan ke negara-negara lain," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha pada saat acara peletakan batu pertama untuk pembanguna 3,5 kilometer pertama dari jalur tersebut.

Pembangunan jalur pertama tersebut diharapkan akan memakan waktu enam bulan, kata Kementerian Transportasi Thailand.

Thailand menandatangani dua kontrak senila 157 juta dolar pada September, dengan badan usaha milik negara China untuk desain proyek dan mempekerjakan penasihat teknis dari China. [fw]