Puluhan ribu dokter junior melakukan aksi mogok kerja di seluruh Inggris pada Senin (13/3) untuk menuntut pembayaran yang lebih baik. Aksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan gangguan yang meluas selama tiga hari di rumah sakit dan klinik kesehatan yang didanai pemerintah Inggris.
Jumlah dokter junior — yang telah memenuhi syarat namun masih berada di tahun-tahun awal karir mereka — mencapai 45 persen dari total dokter yang bekerja di Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Aksi mogok kerja yang mereka lakukan berarti bahwa operasi dan pengobatan akan dibatalkan untuk ribuan pasien, dan dokter senior serta petugas medis lainnya harus direkrut untuk menutupi layanan darurat, perawatan kritis, dan layanan persalinan.
BACA JUGA: Serikat Pekerja Prancis Tolak Kenaikan Batas Usia PensiunAsosiasi Kedokteran Inggris, yang merupakan serikat pekerja dokter Inggris, mengatakan gaji dokter junior turun 26 persen secara riil sejak 2008, sementara beban kerja dan daftar tunggu pasien kini mencapai rekor tertinggi. Serikat pekerja itu mengatakan kelelahan dan krisis biaya hidup di Inggris membuat sejumlah dokter menjauh dari layanan kesehatan masyarakat.
Serikat pekerja mengatakan petugas medis yang baru memenuhi syarat hanya mendapatkan 14,09 pound (sekitar Rp260 ribu) per jam.
Petugas kesehatan lainnya, termasuk perawat dan paramedis, juga melakukan aksi mogok kerja dalam beberapa bulan terakhir untuk menuntut gaji dan kondisi kerja yang lebih baik. [lt/jm]