Para pelaksana demonstrasi mengatakan 100 ribu orang lebih ikut dalam demo di Sakharov Avenue pada suhu di bawah titik beku hari Sabtu, melebihi jumlah protes serupa awal bulan ini.
Banyak demonstran mengenakan pita putih dan membawa balon berwarna putih simbol gerakan liberal baru, nasionalis dan kelompok-kelompok lain yang menyerukan pemilu bebas di Russia serta mengakhiri kekuasaan Putin selama 12 tahun.
Bekas Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev juga mendesak Putin untuk memenuhi tuntutan demonstran dan mundur dari politik. Dalam wawancara dengan radio Echo di Moskow, Gorbachev mengatakan tiga periode kekuasaan Putin (dua periode sebagai Presiden dan satu periode sebagai perdana menteri sudah cukup.
Para aktivis mengatakan partai Putin Partai Persatuan Russia menang mayoritas tipis dalam pemilu parlemen bulan ini secara tidak sah, lewat kecurangan suara. Para aktivis ingin mencampakkan hasil pemilihan serta mengadakan pemilu baru. Mereka juga mengatakan perlu langkah-langkah untuk mencegah kecurangan lagi dalam pemilu presiden Russia bulan Maret saat dimana Putin berharap bisa kembali menduduki posisi yang ditempatinya dari tahun 2000-2008.
Beberapa tokoh oposisi berpidato pada demonstrasi itu termasuk blogger terkenal Alexei Navalny. Ia mendesak demonstran agar terus melobi perubahan di Kremlin. “Saya senang kita tidak hanya mengajukan tuntutan tapi kita bisa menuntut lebih jauh. Kita akan bersikukuh dan akan membuat mereka memberikan kembali apa yang menjadi hak kita,” ungkap Alexei.
Menjelang demonstrasi hari Sabtu, panel HAM menyarankan agar Kremlin berpihak pada demonstran dan mengatakan pemilu awal Desember lalu sangat dicemari kecurangan dan harus diulang.Panel itu juga menyerukan agar kepala Komisi Pemilu Rusia mengundurkan diri.
Para pemimpin partai yang berkuasa mengusulkan reformasi politik untuk menenangkan para lawan mereka , termasuk mengadakan pemilu gubernur langsung lebih dahulu, meskipun para calon harus disetujui oleh Kremlin.