Pusat Seni di Havana Lestarikan Warisan Hemingway

Mendiang Novelis dan jurnalis Ernest Hemingway, berpose di rumahnya di San Francisco de Paula dekat Havana, Kuba, pada 21 Agutsus 1950 (foto: dok).

Para donor di Amerika dan Kuba telah menyelesaikan salah satu proyek kerjasama terlama yang dilakukan dua negara di saat hubungan bilateral keduanya justru sedang mencapai titik terendah.

Pejabat-pejabat di Finca Vigia Foundation yang berkantor di Boston dan National Cultural Heritage Council di Havana hari Sabtu (30/3) meresmikan sebuah pusat konservasi canggih bernilai 1,2 juta dolar yang sebelumnya merupakan rumah Ernest Hemingway yang terletak di sebuah bukit yang menghadap ke Havana.

Pusat konservasi yang dibangun sejak tahun 2016 itu memiliki teknologi modern yang dapat membersihkan dan melestarikan banyak artefak di rumah tempat Hemingway tinggal pada tahun 1940-1950an.

Seorang pengunjung mengamati ruang tamu di "Finca Vigia" bekas rumah Ernest Hemingway di Havana, Kuba.

Ketika Hemingway meninggal tahun 1961, ia meninggalkan hampir 5.000 foto, 10.000 surat dan mungkin ribuan catatan pada sekitar 9.000 buku di properti itu.

“Yang kami resmikan hari ini adalah satu-satunya yang memiliki kapasitas seperti ini di Kuba dan membuat kami dapat berkontribusi untuk menjaga warisan Ernest Hemingway di Kuba,” ujar Grisell Fraga, Direktur Ernest Hemingway Museum.

Perwakilan dari Amerika yang juga anggota Partai Demokrat dari negara bagian Massachusetts Jim McGovern menyebut pusat konservasi seni itu sebagai bentuk kerjasama pemerintah Amerika-Kuba, meskipun ada ketegangan politik diantara pemerintah Trump dan pemerintah komunis negara itu.

McGovern, yang dalam kunjungannya ke Havana itu mengadakan pertemuan dengan Presiden Miguel Diaz-Canel dan pejabat-pejabat

Kuba lainnya, menambahkan ia percaya dialog adalah cara paling produktif untuk berurusan dengan pemerintah Kuba.

Pemerintah Trump sebelumnya mengatakan sedang berupaya menyudahi sosialisme di negara Amerika Latin itu. (em)