Sebagian mahasiswa, selama setahun terakhir tidak lagi mengikuti pedoman keselamatan dan menjadi penyebar luas virus. Para ahli kesehatan dan pejabat negara bagian mecemaskan hal ini.
University of Houston, mendirikan pusat vaksinasi di kampus untuk mendorong mahasiswa mendapat vaksinasi.
Isaiah Martin, mahasiswa di University of Houston, memimpin kampanye mobilisasi untuk mendorong mahasiwa di kampusnya agar divaksinasi
"Saat ini, mahasiswa merupakan persentase besar dari penyebar luas virus. Mereka keluar, dan sering kali mereka mengabaikan panduan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS -red) dan departemen kesehatan. Jadi, mereka akan keluar dan berpesta, mereka melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan mahasiswa perguruan tinggi. Jadi, sangat penting untuk memvaksinasi para mahasiswa itu," paparnya.
BACA JUGA: Kampus AS Jajaki Kemungkinan Wajibkan Mahasiswa Divaksinasi COVIDLaura Rincon-Bianchi, mahasiswa lainnya, mengakui masih ada pandangan yang konservatif di antara rekan-rekannya.
"Masih ada beberapa pandangan konservatif tentang vaksin. Saya punya beberapa teman yang enggan melakukannya. Mereka percaya beberapa teori yang tidak masuk akal tentang apa yang ada di dalam vaksin," kata Laura.
Pusat vaksinasi didirikan di kampus University of Houston.
"Pusat ini cukup mudah diakses, tidak hanya untuk komunitas pada umumnya, tetapi juga untuk mahasiswa karena bagi mereka itu cukup nyaman, mereka tahu di mana dan dengan cepat membuat janji dan mendapatkan vaksin. Penting bagi populasi muda untuk memperoleh vaksinasi saat sekolah mulai dibuka kembali untuk pengajaran dan kelas secara langsung," kata Vanessa Astros, manajer komunikasi St. Luke's Health Group yang menjalankan pusat itu.
Mahasiswa umumnya menyambut baik pusat vaksinasi di kampus tersebut, salah satunya adalah Sarah Sowell, mahasiswa jurusan Ilmu Politik. Vaksinasi menurutnya akan mempermudah kembali pada kegiatan belajar secara normal.
"Saya sangat senang mendapatkan vaksin ini, jadi saya bisa bertemu dengan teman-teman saya dan bergabung dengan kelompok belajar serta bisa bertemu langsung dan mengadakan kelas bersama. Saya rasa kelas online telah mengisolasi, dan kami belum bisa belajar dengan baik di kamar asrama kami dibandingkan dalam ruang kelas," tuturnya.
Sebagian besar lembaga pendidikan dan universitas di AS berkeinginan bisa kembali menyelenggarakan pembelajaran langsung setidaknya pada musim gugur 2021. [my/ka]