Putin Ganti Manajer Kampanye 10 Minggu Jelang Pemilu Presiden

PM Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan Front Populer Rusia, yang menjadi wadah para pendukungnya di Moskow (27/12).

PM Rusia Vladimir Putin mengganti manajer kampanyenya di tengah masa kampanye pemilu, dan hanya 10 minggu menjelang pemilu presiden Rusia.

Perdana Menteri itu berbicara dengan tegas, kepada pemirsa televisi nasional bahwa pemilu parlemen telah usai dan kini saatnya bergerak maju.

Tetapi ucapan tegas itu muncul setelah pemerintahnya mengumumkan reformasi politik dengan harapan merebut momentum dari rapat umum oposisi yang sudah direncanakan. Tapi langkah itu tampaknya berdampak kecil. Rapat umum itu, yang dilaksanakan di Moskow, Sabtu lalu, melibatkan 100.000 pemrotes.

Nikolai Petrov, analis politik pada Carnegie Center di Moskow berkomentar mengenai ucapan tegas Putin itu. Ia mengatakan, “Itu adalah kompensasi psikologis yang dilakukan Putin ketika ia terpaksa mengambil beberapa langkah dan khawatir langkah-langkah ke arah positif ini dianggap sebagai kelemahannya.”

Tanda-tanda masalah muncul hari Selasa, ketika Putin memutuskan mengganti manajer kampanyenya, kurang dari sepuluh minggu menjelang pemilu presiden.

Vladislav Surkov, penasehat politik yang digeser itu, membantu Putin naik ke tampuk kekuasaan tahun 2000. Surkov dulunya bekerja di bidang periklanan. Dia bekerja untuk pemerintah selama satu dekade. Ia mendirikan Partai Rusia Bersatu dan Nashi, kelompok pemuda pendukung Putin. Ia juga menempatkan jaringan televisi dibawah kendali politik yang ketat.

Petrov yang sebelumnya bekerja pada pemerintah sebelum Surkov mengatakan, “Penggantian ini melemahkan pemerintah, karena Surkov adalah salah satu mesin penggerak politik besar, Kremlin tidak akan bekerja secara efektif tanpa keterlibatannya.”

Penasehat politik yang baru, Vyacheslav Volodin adalah pendiri Front Populer Rusia, kelompok pendukung serikat buruh dan kelompok professional.

Kelompok pekerja ini mungkin akan menjadi pilar pendukung utama Putin karena kelompok penduduk perkotaan golongan menengah mulai muak dengannya. Pada pertemuan dengan Front itu hari Selasa yang diliput televisi, Putin menangguk-angguk menunjukkan simpati ketika seorang pensiunan pekerja logam mengungkapkan kemarahannya atas tulisan anti pemerintah yang dimuat di internet yang bebas di Rusia.

Putin berusaha memenangkan putaran pertama pemilu presiden tanggal 4 Maret mendatang, dengan perolehan suara di atas 50 persen. Dia mengatakan dia bisa terpilih sebagai presiden tanpa kecurangan dalam pemilu.