Rusia, Selasa (18/4) menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin mengunjungi wilayah Kherson dan Luhansk di Ukraina, di mana ia menerima laporan dari para komandan militer.
Kremlin merilis video yang memperlihatkan Putin sedang mengatakan kepada para komandan bahwa penting baginya untuk mendengar pendapat mereka dan untuk “bertukar informasi.”
Kherson di Ukraina Timur dan Luhansk di Ukraina Selatan adalah dua wilayah yang diklaim Putin telah dianeksasi pada September lalu, dalam langkah yang ditolak sama sekali oleh Majelis Umum PBB.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, jelas mengacu pada kunjungan Putin, menulis cuitan hari Selasa mengenai pemimpin Rusia yang mengunjungi “wilayah yang diduduki dan hancur guna menikmati kejahatan antek-anteknya untuk terakhir kalinya.”
Juga Selasa, para menteri luar negeri dari negara-negara G7 mengeluarkan pernyataan bersama yang menyebut invasi Rusia terhadap Ukraina merupakan “pelanggaran serius hukum internasional” dan menuntut Rusia agar segera menarik pasukannya tanpa syarat. Para menteri G7 juga berjanji untuk membekukan aset-aset Rusia di yurisdiksi mereka “hingga ada penyelesaian konflik yang mengatasi pelanggaran Rusia terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.”
Biji-bijian Ukraina
Pada hari Senin (17/4), para duta besar Uni Eropa di Brussels membahas keputusan beberapa negara anggota yang untuk sementara melarang impor biji-bijian dan barang-barang lainnya dari Ukraina.
Slowakia pada hari Senin bergabung dengan Polandia dan Hongaria dalam mengumumkan rencana larangan terhadap beberapa impor makanan dari Ukraina, dengan beberapa negara di bagian tengah dan timur Eropa mengatakan mereka mungkin akan mengikui langkah tersebut.
BACA JUGA: Polandia, Hongaria Larang Impor Biji-bijian dan Makanan dari UkrainaKetiga negara itu berpendapat bahwa melimpahkan impor produk pertanian berharga murah merugikan petani mereka. Polandia dan Hongaria pada Sabtu lalu mengatakan larangan mereka akan tetap berlaku hingga 30 Juni.
Para juru bicara dari badan eksekutif Uni Eropa Senin mengatakan perlu ada solusi yang menghormati kerangka hukum Uni Eropa, lapor Associated Press.
Lavrov d Brasl
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Senin (17/4) mengatakan bahwa Moskow menginginkan konflik di Ukraina berakhir dengan segera.
Pada konferensi pers dengan sejawatnya dari Brasil, Mauri Vieira di Brasilia, Lavrov berterima kasih pada sejawatnya karena “memahami asal-usul situasi di Ukraina.” Ia menambahkan bahwa Rusia memiliki “kepentingan” dalam mengakhiri konflik sesegera mungkin.
Rusia telah menegaskan bahwa perundingan damai di Ukraina harus mengakui “realitas” mengenai aneksasi sepihak Rusia terhadap empat provinsi Ukraina.
Rusia menyatakan terpaksa campur tangan di Ukraina untuk membela para penutur bahasa Rusia dari persekusi dan mencegah Barat menggunakan Ukraina sebagai batu loncatan untuk mengancam keamanan Rusia.
Kyiv dan Barat mengatakan hal itu adalah dalih tanpa dasar bagi perang untuk melakukan penaklukan, di mana kejahatan perang dilakukan.
Gedung Putih mengkritik tajam Brasil karena menemui langsung Lavrov, sementara kepada para pejabat Ukraina mereka berbicara hanya melalui telepon.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, “Brasil menirukan propaganda Rusia dan China” mengenai Ukraina tanpa melihat faktanya.
Menteri luar negeri Brasil menolak kritik tersebut dan mengenai Kirby, ia mengatakan, “Saya tidak tahu bagaimana dan mengapa ia mendapat kesimpulan itu tetapi saya sama sekali tidak sependapat.” [uh/ab]