Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (30/9) bersikeras bahwa penduduk empat wilayah Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow setahun yang lalu “telah membuat pilihan, untuk tetap bersama Tanah Air mereka.”
Dalam pidato yang dirilis dini hari untuk menandai ulang tahun pertama aneksasi tersebut, Putin bersikeras bahwa hal itu dilakukan “sesuai dengan norma-norma internasional.” Ia juga mengklaim warga wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson kembali menegaskan keinginan mereka menjadi bagian Rusia dalam pemilu lokal yang digelar pada awal September. Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia mengatakan partai berkuasa di negara itu berhasil mengantongi suara mayoritas.
Negara-negara Barat mengecam pemungutan suara referendum yang dilakukan Moskow pada tahun lalu dan pemungutan suara baru-baru ini sebagai sebuah kepalsuan. Pemungutan suara tersebut diadakan ketika pihak berwenang Rusia berusaha memperketat cengkeraman mereka atas wilayah yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow setahun yang lalu dan masih belum sepenuhnya mereka kuasai hingga kini.
Putin menyampaikan pidato tersebut setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat (29/9) bahwa pihaknya akan mendaftarkan 130.000 pria untuk ikut program wajib militer pada musim gugur ini, mulai 1 Oktober, di sebagian besar wilayah negara tersebut. Rusia mengumumkan untuk pertama kalinya akan mulai merekrut penduduk wilayah yang dianeksasi sebagai bagian dari program wajib militer dua kali setahun.
Rusia mengatakan peserta wajib militer tidak akan dikerahkan untuk “operasi militer khusus” di Ukraina, atau untuk bertugas di wilayah yang dianeksasi. Namun, setelah bertugas, para peserta wajib militer secara otomatis menjadi pasukan cadangan. Moskow sebelumnya sudah mengerahkan tentara cadangan ke Ukraina.
Di Ukraina, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell merujuk pada peringatan wilayah tersebut menyebutnya sebagai wilayah yang “dianeksasi secara ilegal” oleh Rusia. Ia mengatakan hal itu dalam sebuah video yang direkam selama kunjungan mendadak ke kota pelabuhan Odesa di Laut Hitam pada Sabtu (30/9). Berbicara dari Katedral Transfigurasi di kota itu, yang rusak parah akibat serangan rudal Rusia pada Juli, Borrell menegaskan kembali dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina.
“Odesa adalah kota bersejarah yang indah. Kota ini harus menjadi berita utama karena budaya dan semangatnya yang dinamis. Sebaliknya, hal ini malah menjadikan berita tersebut sebagai sasaran perang Putin,” tulis kepala Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sementara itu, gubernur wilayah Zaporizhzhia selatan yang sebagian diduduki Ukraina, Yurii Malashko, mengatakan lima orang terluka pada Sabtu (30/9) akibat dua serangan rudal di Desa Matviivka, yang terletak di pinggiran timur laut ibu kota regional, yang juga disebut Zaporizhzhia.
BACA JUGA: Putin Perintahkan Penguatan Keamanan PerbatasanPertahanan udara menembak jatuh 30 dari 40 drone kamikaze buatan Iran yang diarahkan ke Provinsi Odesa, Mykolaiv dan Vinnytsia semalam, kata Angkatan Udara Ukraina pada Sabtu (30/9).
Gubernur wilayah Vinnytsia Serhii Borzov mengatakan bahwa pertahanan udara berhasil menembak jatuh 20 drone di wilayah tengah Ukraina. Namun “kebakaran dahsyat” terjadi di kota Kalynivka ketika sebuah drone menghantam fasilitas infrastruktur yang tidak disebutkan dengan jelas.
Kementerian Pertahanan Nasional Rumania mengatakan pada Sabtu (30/9) bahwa kemungkinan terdapat obyek yang memasuki wilayah udaranya tanpa semalam di tengah pemboman tersebut.
Kementerian mengatakan bahwa sistem pengawasan radar Angkatan Darat Rumania mendeteksi “kemungkinan masuknya objek yang tidak sah” ke wilayah udara nasional anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, Rumania, dengan sinyal terdeteksi menuju Kota Galati, yang dekat dengan perbatasan dengan Ukraina.
“Pada saat ini, tidak ada benda yang jatuh dari wilayah udara ke wilayah nasional yang teridentifikasi,” bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa sekutu NATO diberi informasi secara langsung dan pencarian akan dilanjutkan hingga Sabtu (30/9).
Otoritas darurat mengeluarkan peringatan melalui pesan teks semalam kepada penduduk yang tinggal di wilayah Galati dan Tulcea, setelah mendeteksi apa yang menurut Kementerian Pertahanan adalah “sekelompok drone menuju wilayah Ukraina” di dekat perbatasan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rumania berhasil menemukan pecahan pesawat tak berawak atau drone setidaknya tiga kali di wilayahnya yang berasal dari perang negara tetangga ketika pasukan Rusia menyerang Pelabuhan Danube di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu (30/9) bahwa mereka berhasil menembak jatuh sembilan roket Ukraina di wilayah selatan Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina. Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan bahwa tembakan artileri menyebabkan terbentuknya lubang seperti kawah dan pecahan peluru merusak sebuah rumah, gudang dan pipa gas dalam serangan terhadap Belgorod. [ah/ft]