Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu (12/5) memulai perombakan kabinet, dengan mengusulkan penggantian Sergei Shoigu sebagai menteri pertahanan pada awal masa jabatannya yang kelima.
Sejalan dengan hukum Rusia, seluruh Kabinet Rusia mengundurkan diri pada Selasa (6/5) lalu setelah pelantikan Putin yang gemerlap di Kremlin, dan sebagian besar anggota kabinet itu secara luas diperkirakan akan mempertahankan pekerjaan mereka, sementara nasib Shoigu tampak tidak pasti.
Kremlin mengatakan Putin pada hari Minggu telah menandatangani sebuah dekrit yang menunjuk Shoigu sebagai sekretaris dewan keamanan nasional Rusia. Penunjukan tersebut diumumkan tak lama setelah Putin mengusulkan Andrei Belousov untuk menjadi menteri pertahanan Rusia menggantikan Shoigu.
Pencalonan Belousov harus disetujui oleh Dewan Federasi, suatu majelis tinggi parlemen Rusia. Putin pada hari Minggu juga telah mengajukan proposal untuk posisi-posisi kabinet lainnya, namun Shoigu adalah satu-satunya menteri dalam daftar tersebut yang diganti. Perdana Menteri Mikhail Mishustin, yang ditunjuk kembali oleh Putin pada hari Jumat (10/5), telah mengusulkan beberapa kandidat baru lainnya untuk menteri federal.
BACA JUGA: Cek Fakta: Kremlin Kerahkan Saluran Propaganda untuk Tutupi Jejak Pasukan Bayaran 'Wagner' di SahelWakil Shoigu, Timur Ivanov, ditangkap pada bulan lalu atas tuduhan penyuapan dan diperintahkan untuk tetap ditahan sambil menunggu investigasi resmi. Penangkapan Ivanov secara luas ditafsirkan sebagai serangan terhadap Shoigu dan kemungkinan pemecatannya, meskipun ia memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin telah memutuskan untuk memberikan jabatan menteri pertahanan kepada seorang warga sipil karena kementerian tersebut harus "terbuka terhadap inovasi dan gagasan-gagasan mutakhir" dan Belousov, yang hingga saat ini menjabat sebagai wakil perdana menteri pertama, sangat cocok untuk jabatan tersebut.
Tatiana Stanovaya, seorang peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center, dalam sebuah pernyataan di dunia maya mengatakan penunjukan baru Shoigu di Dewan Keamanan Rusia menunjukkan pemimpin Rusia memandang institusi tersebut sebagai ruang politik. Tokoh-tokoh seperti mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga ditunjuk untuk menjadi anggota Dewan Keamanan. Medvedev telah menjabat sebagai wakil ketua badan tersebut sejak 2020.
"Dewan Keamanan menjadi tempat penampungan bagi "mantan" tokoh-tokoh kunci Putin – orang-orang yang tidak bisa dia lepaskan, tetapi tidak memiliki tempat (di kabinet)," tulis Stanovaya di media sosial.
Pengumuman tentang peran baru Shoigu ini muncul ketika 12 orang dilaporkan tewas dan 20 lainnya terluka di kota perbatasan Rusia, Belgorod, di mana sebuah bagian dari sebuah bangunan tempat tinggal ambruk akibat apa yang dikatakan oleh para pejabat Rusia sebagai penembakan oleh Ukraina. [em/rs]