Putin: Timur Tengah Berada di Ambang Perang Skala Penuh

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba untuk bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, 22 Oktober 2024. (Foto: via Reuters)

Putin mengatakan kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada pertemuan puncak BRICS pada Kamis (24/10) bahwa Timur Tengah berada di ambang perang skala penuh.

"Aksi militer yang dimulai setahun lalu di Gaza kini telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan itu juga terkena dampaknya," kata Putin dalam sebuah pertemuan di Kazan yang dihadiri oleh beberapa pemimpin dunia.

"Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran meningkat tajam. Ini semua mengingatkan pada reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh," kata Putin.

BACA JUGA: China Sampaikan “Keprihatinan Mendalam” atas Situasi di Timur Tengah

Kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka, kata Putin pada pertemuan puncak tersebut. Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas turut hadir dalam pertemuan itu.

"Tuntutan utama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah melaksanakan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan dan Sidang Umum PBB," katanya.

Ia menambahkan bahwa hal ini akan "mengoreksi ketidakadilan historis yang dialami oleh rakyat Palestina."

"Sampai masalah ini terselesaikan, lingkaran setan kekerasan tidak akan mungkin bisa diputus,” tukasnya. [ah/rs]