Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (14/2) menuduh negara-negara Barat memanfaatkan tokoh oposisi Alexey Navalny untuk berusaha “mengendalikan” Rusia. Putin mengatakan “banyak keberhasilan” Rusia baru-baru ini, termasuk pengembangan vaksin virus corona Sputnik V, “mulai membuat gerah” lawan-lawan Moskow.
Pernyataannya disampaikan di tengah kabar bahwa beberapa video pro-Putin, yang disiarkan oleh media yang dikontrol pemerintah dan diunggah ke media sosial, direkayasa. Sejumlah orang yang tampil dalam video itu mengatakan mereka dikelabui untuk berpartisipasi. Yang lainnya mengatakan kepada wartawan setempat bahwa mereka tidak diberi pilihan oleh bos-bos pabrik selain bekerja sama.
Media-media independen di Rusia melaporkan Kremlin dan partai Rusia Bersatu yang berkuasa, mengeluarkan instruksi agar video-video itu direkam.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis klaim itu. Ia mengatakan Kremlin tidak ada hubungannya dengan video-video itu.
Sebuah video pro-Putin diambil di sebuah pabrik kimia di Kota Barnaul, Siberia. Kota itu mengalami protes pro-Navalny dalam jumlah besar bulan lalu. Para petugas pabrik terlihat menyanyikan lagu-lagu patriotik dan berteriak, “Rusia, Rusia, begitu banyak kekuatan dan pengaruh dalam kata itu!” Sebuah video lain diambil di Moskow di Universitas Kutafin Moskow.
Para mahasiswa dalam video itu mengatakan mereka tadinya diundang untuk memuji perkembangan vaksin virus corona, tapi setibanya di lokasi, mereka diperintahkan untuk meneriakkan slogan-slogan pro-Putin.
Dalam sebuah wawancara panjang di stasiun TV pemerintah, Rossiya 24, Putin mengakui bahwa standar kehidupan di Rusia telah menurun, seperti banyak wilayah dunia lain, karena pandemi virus corona. Dia mengatakan normal saja bagi orang-orang untuk frustrasi, katanya, tapi musuh-musuh Rusia telah memicu protes-protes mendukung Navalny.
Alaexey Navalny adalah pengkritik Kremlin yang selamat dari serangan racun dan ditangkap bulan lalu di Moskow sekembalinya dari perawatan di Jerman. [vm/pp]