Qantas baru saja memperkirakan keuntungan mendatangnya mencapai rekor dan membuat marah serikat pekerja.
Pada hari Selasa (23 Mei), maskapai penerbangan Australia mengatakan pendapatan dasar tahunan bisa mencapai $1,6 miliar. Angka tersebut lebih baik dari perkiraan analis, dan akan naik sekitar 50% dari rekor sebelumnya, yang ditetapkan pada 2018.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan bahwa keuntungan itu dicapai dari meningkatnya permintaan untuk perjalanan, kontrol biaya yang lebih baik, dan utang yang lebih rendah.
Tetapi angka itu tidak diterima dengan baik oleh organisasi buruh.
Serikat Pekerja Transportasi Australia saat ini terlibat dalam sengketa dengan Qantas. Lebih dari 1.700 staf darat perusahaan itu telah diberhentikan selama krisis kesehatan global. Mereka juga keberatan dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan program pembelian kembali saham.
Serikat pekerja mengatakan para pekerja yang dipecat diberi tahu bahwa Qantas perlu melakukan penghematan.
Mereka sekarang juga meminta maskapai itu untuk membayar kembali miliaran dolar bantuan negara yang diterima selama krisis kesehatan.
Qantas mengatakan sebagian besar dana itu diberikan langsung kepada staf. [my/lt]