Maskapai penerbangan internasional Qatar Airways mengatakan, Rabu (6/5), akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagian pegawainya karena wabah virus corona yang memukul keras industri penerbangan dunia.
Perusahaan yang berbasis di Doha ini belum mengungkapkan berapa banyak pegawai yang akan di-PHK. Namun sebuah memo dari CEO-nya yang bocor ke tangan media menyebutkan, jumlahnya akan signifikan dan mencakup awak kabin.
BACA JUGA: Qatar akan Buka Informasi Keuangan Qatar Airways“Prakiraan global bagi industri kita terlihat buruk dan banyak perusahaan penerbangan menutup atau secara signifikan mengurangi operasinya,” kata Akbar Al Baker, CEO Qatar Airways, dalam memonya yang tertanggal 3 Mei.
“Kini kita menghadapi realitas baru, di mana banyak perbatasan ditutup, sehingga memaksa kita menutup banyak rute penerbangan dan mengistirahatkan banyak pesawat, sementara tidak ada prediksi bahwa situasi akan segera membaik,” lanjutnya.
Sebuah pernyataan dari Qatar Airways yang dikirim ke kantor berita Associated Press, Rabu (6/5), mengukuhkan rencana PHK itu. Baik Qatar Airways maupun Al Baker mengatakan, perusahaan itu berharap bisa mempekerjakan kembali para pegawainya segera setelah industri penerbangan dunia bangkit setelah terpuruk akibat wabah ini.
Qatar Airways, yang mulai beroperasi pada 1994, memiliki armada lebih dari 200 pesawat yang saat ini terkonsentrasi di Bandara Internasional Hamad yang baru-baru ini dibangun di Doha. Qatar bersaing keras dengan dua perusahaan penerbangan besar Teluk Persia lainnya, Etihad Airways yang berbasis di Abu Dhabi dan Emirates yang berbasis di Dubai.
Etihad dan Emirates dilaporkan juga mengalami situasi finansial yang sulit. Namun, belum jelas, apakah mereka akan mengambil langkah serupa dengan Qatar. [ab/uh]