Menteri Luar Negeri Qatar, Kamis (2/9), mengatakan, usaha untuk membuka kembali bandara di Kabul sedang dilakukan. Namun ia mengingatkan belum jelas kapan penerbangan akan kembali beroperasi.
Sekelompok teknisi dari Qatar dan Turki terbang ke Kabul pada Rabu (1/9) untuk membantu membuka kembali bandara itu. Bandara Kabul merupakan penghubung penting untuk mereka yang hendak pergi dari negara yang dilanda perang itu, serta untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Ini merupakan pesawat asing pertama yang mendarat di bandara itu sejak ditutup.
Program Pangan Dunia PBB menaksir bulan lalu bahwa sekitar satu dari setiap tiga warga Afghanistan mendesak kebutuhannya akan bantuan pangan.
BACA JUGA: AS ‘Dibayang-bayangi’ oleh Mayoritas Sekutu yang Tertinggal di Afghanistan“Kami optimistis kami bisa mengoperasikan bandara sesegera mungkin,” kata Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. Ia juga menekankan perlunya Taliban memperlihatkan komitmen mereka untuk menyediakan jalan yang aman dan kebebasan bergerak untuk orang Afghanistan.”
Qatar memiliki hubungan dekat dengan Taliban dan memainkan peran penting dalam usaha AS mengevakuasi puluhan ribu orang dari Afghanistan.
Menlu mengatakan Qatar masih terus melakukan pembicaraan dengan kekuatan dunia untuk memulihkan penerbangan komersial ke bandara itu. Masih harus ditunggu apakah maskapai penerbangan internasional bersedia menyediakan penerbangan ke Kabul ketika bandara di sana dibuka kembali.
Turki, yang diharapkan Sheikh Mohammed akan menyediakan bantuan teknis, Kamis (2/9) mengatakan sedang melakukan evaluasi rencana untuk membuka kembali bandara sebagaimana diusulkan Taliban dan pihak-pihak lain. Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan keamanan baik di dalam maupun di luar bandara tetap merupakan prioritas paling penting. [jm/ka]