Lebih dari 300 rabi dan penuntun liturgi Yahudi Amerikamengajukan petisi kepada Israel untuk menghentikan penjualan senjata ke Myanmar yang menurut PBB bertanggung jawab atas pembersihan etnis terhadap Muslim Rohingya.
"Sebagai warga negara Amerika dan sebagai orang Yahudi, kami menolak untuk menerima keterlibatan apa pun oleh Amerika atau Israel dalam pelatihan atau mempersenjatai militer yang melakukan pembersihan etnis brutal terhadap populasi minoritas," demikian pernyataan petisi tersebut, Kamis (26/10).
Rabi lelaki maupun perempuan tersebut menuntut Israel menghentikan penjualan senjata ke militer Myanmar dan Amerika menghentikan latihan militer.
Mereka mengatakan "Never Again" yang muncul dari abu Holocaust Nazi berlaku untuk kekerasan terhadap semua minoritas.
Kelompok terpisah rabi Israel juga mengajukan seruan serupa.
Menteri Luar Negeri Israel telah " menyangkal keras " keterlibatan apapun dalam kekerasan di Myanmar. Namun seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pemerintah sedang"meninjau kembali" penjualan senjata ke Myanmar. [my/al]