Radiasi dari badai matahari yang paling kuat dalam lebih empat tahun telah sampai ke bumi, tetapi tidak langsung mengenai planet ini.
Badan Antariksa Amerika, NASA, mengatakan radiasi badai pekan ini melintas di atas kutub utara yang menciptakan pertunjukan cahaya yang sangat menakjubkan di angkasa yang disebut juga “aurora borealis”.
Pemandangan yang sangat menakjubkan ini bisa terlihat di atas kawasan kutub utara, serta dalam bentuk titik-titik sampai sejauh ke selatan seperti Kanada utara. Badai itu juga mengganggu komunikasi radio di beberapa bagian dunia ini.
Kobaran api matahari adalah badai geo-magnit yang kuat di permukaan matahari yang menyemburkan radiasi yang kuat ke antariksa. Semburan radiasi ini dinamakan Coronal Mass Ejections, CME, karena radiasi tersebut memancar dari atmosfir-luar matahari atau corona.
Medan magnit bumi sendiri melindungi bumi terhadap sebagian besar radiasi antariksa. Tetapi, badan Amerika Serikat yang melacak cuaca antariksa, NOAA, mengatakan bahwa sebagian semburan api matahari yang sangat besar dapat menghasilkan Coronal Mass Ejection ( CME).
CME adalah partikel yang mampu menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap bumi, antara lain, terhentinya komunikasi, sistem alat pembantu navigasi satelit atau GPS dan korsletnya transmisi tenaga listrik.
Sebagian pakar yakin perkembangan di matahari pekan ini merupakan awal dari periode baru peningkatan kegaduhan di permukaan matahari.