Raja Saudi Salman Lakukan Kunjungan ke Jakarta

Raja Arab Saudi Salman (kiri) bersama PM Malaysia Najib Razak setelah upacara penyambutan dalam kunjungan di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/2). Raja Salman melawat ke Indonesia mulai hari Rabu (1/3) ini.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud melawat ke Indonesia mulai hari Rabu (1/3) ini. Berbagai agenda sudah dipersiapkan, mulai dari pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, bicara di depan sidang DPR, hingga berlibur di Pulau Dewata.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud bersama 112 delegasi resmi, termasuk 7 menteri dan 19 pangeran, akan tiba di Jakarta Rabu siang (1/3). Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menyambut langsung kehadiran Raja Salman di bandara khusus Halim Perdanakusuma, dilanjutkan dengan pertemuan di Istana Bogor.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir, selama berada di Jakarta, Raja Salman juga akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, termasuk tokoh Islam dan tokoh agama lain.

“Beliau akan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh, yaitu tokoh-tokoh Islam Indonesia, utamanya tokoh MUI, Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama. Ini yang utama. Selain itu juga direncanakan akan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama – yaitu Islam, Katholik dan agama lain,” ujar Arrmanatha.

Dalam konferensi pers terpisah hari Selasa (28/2), Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan lawatan ini menunjukkan hubungan yang sangat baik dan stabil antar kedua negara.

"Ini merupakan rangkaian perjalanan Raja Salman ke Asia. Sebelum ke Indonesia, beliau sudah terlebih dahulu mengunjungi Malaysia. Ini kunjungan yang sangat penting, jadi tak heran jika rakyat Indonesia juga menantikan kunjungan ini," tambah Osama.

Raja Salman Dijadwalkan Bicara di DPR

Sehari setelah tiba di Jakarta, Raja Salman secara khusus akan menyampaikan pidato di DPR pada hari Kamis (2/3). Menurut Pelaksana Tugas Sekretaris Jendral DPR Achmad Djuned sebagaimana dikutip beberapa media, Raja Salman akan menyampaikan pidato selama kurang lebih 10 menit, dengan menggunakan bahasa Arab.

Sebelumnya Ketua DPR Setya Novanto juga akan berpidato, yang diperkirakan akan menyorot perjalanan panjang hubungan bilateral kedua negara.

Beberapa anggota DPR dan aktivis berharap pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa agenda yang menjadi keprihatinan bersama, antara lain soal kuota haji dan aksi kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya telah memastikan bahwa dua dari sepuluh nota kesepahaman (MOU) yang akan ditandatangani kedua pemimpin adalah soal haji dan umrah, serta soal peningkatan kerjasama pendidikan, pengelolaan zakat dan wakaf sebagai instrumen strategis pemberdayan ekonomi. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya memang berencana membuka tiga sekolah bahasa Arab di tiga kota, yaitu Surabaya, Medan dan Makassar.

Ada 10 MOU Siap Ditandatangani

Beberapa MOU lain yang akan ditandatangani adalah dalam bidang keamanan, kerjasama Islam, kesehatan, perikanan, pertanian, investasi, usaha kecil dan menengah (UKM), penerbangan dan budaya. MOU dalam bidang pariwisata, pembangkit tenaga listrik dan energi, serta kerjasama Aramco dan Pertamina belum akan ditandatangani karena belum selesai dibahas oleh pejabat kedua negara.

Mengingat besarnya anggota rombongan Raja Arab Saudi ini, tak heran jika bukan hanya agenda-agenda utama yang menjadi fokus perhatian, tetapi juga hal-hal artifisial seperti hotel, lokasi pertemuan, transportasi dan makanan halal. Satu tangga eskalator yang akan digunakan raja yang sudah berusia 81 tahun itu ketika turun dari pesawat, sudah diterbangkan khusus ke Jakarta dan Bali sejak dua pekan lalu. Ini belum termasuk kargo seberat 459 ton, dan dua Mercedes-Benz S600s. [em/jm]