Raja Saudi Kunjungi Jepang, Incar Diversifikasi Ekonomi

  • Associated Press

Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud tiba di bandar udara internasional Haneda di Tokyo (12/3). (Reuters/Toru Hanai)

Jepang dan Arab Saudi hari Senin (13/3) sepakat untuk mencari cara untuk memperkuat investasi dan perdagangan Jepang di negara Timur Tengah itu, kemungkinan dengan mendirikan zona ekonomi khusus di sana.

Raja Salman dan sekitar seribu pebisnis dari Arab Saudi berada di Jepang untuk perundingan pekan ini yang memusatkan perhatian pada ekonomi, sementara negara itu mengupayakan strategi pertumbuhan yang tidak terlalu bergantung pada minyak. Arab Saudi adalah salah satu pemasok minyak mentah terbesar ke Jepang, mencakup sekitar sepertiga dari total impor minyak dari Timur Tengah.

Kunjungan itu merupakan yang pertama oleh raja Saudi dalam 46 tahun, meskipun sebagai putra mahkota ia telah melakukan kunjungan lebih banyak baru-baru ini.

Kerajaan itu berupaya untuk melakukan diversifikasi ekonomi, menjauhi ketergantungan berat dari ekspor-ekspor minyak, dan Salman sedang menjalani tur Asia selama sebulan untuk memajukan kepentingan ekonomi dan bisnis kerajaan. Persinggahannya di Jepang menyusul kunjungannya ke Indonesia dan Malaysia. Selanjutnya dia akan ke Brunei, China, dan Maladewa.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan Senin bahwa Jepang bersedia memberikan dukungan untuk kekuatan ekonomi Timur Tengah itu.

"Kami akan membahas strategi pertumbuhan, termasuk proyek 'Visi Saudi' kami," ujarnya, mengacu pada kolaborasi Jepang dengan Visi 2030, sebuah rodmap yang diadopsi kerajaan itu tahun lalu untuk tujuan-tujuan pembangunan dan ekonomi.

Ia tidak mengukuhkan laporan-laporan bahwa kedua negara itu akan setuju untuk menetapkan zona ekonomi khusus di Arab Saudi.

Raja Salman akan bertemu Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Laporan-laporan mengatakan Jepang berencana untuk mendesak Saudi Aramco, perusahaan minyak pemerintah yang sebagian dimiliki swasta, mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Tokyo.

Secara terpisah, dana pemerintah Arab Saudi dan penyedia telekomunikasi Jepang serta perusahaan energi Softbank telah bergabung untuk membentuk dana swasta senilai US$25 miliar untuk investasi-investasi teknologi.​ [hd]