Raja Spanyol, Felipe VI, mengatakan pihak berwenang Catalonia telah menempatkan diri di luar hukum dengan melakukan referendum kemerdekaan pada Minggu (1/10).
Dalam pidato televisi Selasa, raja menyerukan persatuan, walaupun ribuan warga turun ke jalan di seluruh provinsi di Spanyol timur laut itu dan memprotes penertiban yang dilakukan polisi Spanyol pada saat referendum berlangsung.
Serikat buruh Catalonia menyerukan pemogokan massal sebagai ungkapan kemarahan terhadap perlakuan polisi Spanyo yang berusaha mencegah warga memberikan suara.
Sejumlah bisnis kecil, fasilitas medis, dan sekolah tutup atau beroperasi pada kapasitas minimum. Kesebelasan sepakbola Barcelona mengatakan, akan bergabung dengan pemogokan itu.
Pejabat Catalonia mengatakan, hampir 900 orang cedera ketika polisi berusaha mencegah penduduk memberikan suara yang oleh pengadilan Spanyol dianggap tidak konstitusional. [jm]