Rakyat Australia Mulai Terima Surat Suara untuk Survei Pernikahan Sesama Jenis

Pesan-pesan tertulis terlihat terpampang di sebuah pusat kampanye pemungutan suara untuk menentukan kebijakan pemerintah terkait pernikahan gay di Sydney, Australia, 6 September 2017. (Foto: dok).

Selasa ini merupakan hari dimulainya pemungutan suara sukarela selama sebulan untuk menentukan keabsahan pernikahan sesama jenis di Australia.

Sekitar 16 juta orang Australia akan menerima surat suara melalui pos yang meminta mereka untuk memberikan suara baik “ya” atau “tidak” mengenai isu ini dan mengirimkannya kembali selambatnya akhir bulan November. Jika mayoritas surat suara ditandai "ya," parlemen akan menindaklanjuti dengan pemungutan suara secara resmi pada bulan Desember.

Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada hari Selasa (12/9), mengindikasikan 70 persen dari mereka yang ditanyai mengatakan mereka mendukung pernikahan sesama jenis.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull, yang mengatakan bahwa dia akan memilih “ya” dalam pemungutan suara, meluncurkan pemungutan suara sukarela melalui pos itu – setelah parlemen menolak rencana untuk mengadakan pemungutan suara wajib yang dikenal sebagai plebisit.

Para pendukung hak-hak kaum gay tidak berhasil memenangkan gugatan di Mahkamah Agung Australia, yang mengatakan bahwa pemerintahan Turnbull tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan $97 juta untuk pemungutan suara sukarela lewat pos it.

Para aktivis juga menyatakan kekhawatiran bahwa pemungutan suara itu dapat membahayakan komunitas gay, lesbian dan transgender Australia. Mereka menuntut parlemen mengadakan pemungutan sederhana. [lt]