Rakyat Iran Meragukan Kasus Penularan Virus Corona di Kalangan Pejabat

Seorang anak perempuan mengenakan masker saat berjalan bersama orang tuanya di pusat kota Teheran, Iran, 27 Februari 2020.

Laporan-laporan tentang virus corona yang menjangkiti pejabat pemerintahan Iran, telah membuat marah rakyat Iran. Sebagian menganggap penularan itu palsu, dan yang lain menuduh para elit memonopoli akses ke pemeriksaan medis.

Wakil Ketua Parlemen Abdul Reza Misri mengatakan, Selasa (3/3), 23 dari 290 anggota parlemen Iran terjangkit virus corona. Ini adalah lonjakan besar dari segelintir yang memuat video online pada minggu sebelumnya yang mengatakan mereka telah terinfeksi. Misri tidak memberi daftar lengkap nama-nama anggota parlemen yang terinfeksi.

Media pemerintah Iran mengatakan setidaknya selusin pejabat pemerintah dan tokoh agama juga terbukti positif terjangkit virus itu sejak akhir Februari. Terutama Masoumeh Ebtekar, wakil presiden untuk urusan perempuan dan keluarga.

Media pemerintah mengatakan beberapa pejabat meninggal karena virus COVID-19, termasuk Mohammad Mir-Mohammadi, penasihat pemimpin tertinggi Iran; Hadi Khosroshahi, mantan duta besar untuk Vatikan; dan Hussein Sheikh al-Islam, penasihat menteri luar negeri Iran.

Situs-situs berita Iran mengumumkan meninggalnya mantan diplomat lain, Sheikh al-Islam, pada Kamis. [ps/pp]