Pemilu tersebut semula dijadwalkan tahun lalu, tetapi Dewan Pemilu Nasional yang pro-Maduro menangguhkannya setelah diperkirakan partai sosialisnya Maduro akan menderita kekalahan besar.
Para pejabat Amerika memberi perhatian besar pada pemilu ini setelah pemerintahan Maduro tidak mau mengizinkan peninjau internasional yang independen.
"Amerika Serikat menyerukan kepada rezim itu untuk mengadakan pemilu yang bebas dan adil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert hari Sabtu. "Amerika Serikat prihatin karena beberapa tindakan Dewan Pemilu Nasional menimbulkan keraguan akan keadilan proses pemilu ini."
"Sekiranya pemilu ini bebas dan adil, oposisi akan dengan mudah memenangkan sebagian besar dari kursi gubernur," kata Siobhan Morden, seorang direktur Nomura Securities di New York kepada majalah Forbes.
Sekiranyapun para politisi oposisi memenangkan sebagian besar negara bagian, tidak ada jaminan mereka akan dapat menggunakan dengan ampuh wewenang mereka. Maduro telah menekankan bahwa para gubernur baru akan mengambil sumpah jabatan bahwa mereka tunduk kepada majelis konstituante yang merebut wewenang legislative dari majelis yang didominasi oleh oposisi. [gp]