Pada bulan Oktober, rapper Travis Scott mengatakan dalam cuitan di Twitter bahwa dia akan membayar uang kuliah satu semester untuk lima mahasiswa di perguruan tinggi dan universitas yang secara tradisional menampung mahasiswa kulit hitam. Dia memilih beberapa penerima beasiswa melalui media sosial, dan sebulan kemudian dia meluncurkan yayasan amal Cactus Jack Foundation.
Yayasan tersebut bermitra dengan kota asalnya Houston di Texas untuk mendistribusikan 50.000 paket makanan gratis kepada penduduk ketika terjadi badai salju di Texas pada bulan Februari.
Atas usahanya, rapper yang mendapat nominasi Grammy itu, yang nama aslinya Jacques Webster, menjadi salah seorang dari lima penerimanya yang diumumkan minggu lalu untuk penghargaan RAD – Red Carpet Advocacy – yang pertama, yang menghormati para tokoh budaya yang “menginspirasi tujuan” dalam pekerjaan mereka. Rekan-rekan penerima penghargaan itu adalah aktor Charlize Theron, Priyanka Chopra Jonas, Laverne Cox dan Margot Robbie.
Toko-toko mewah di Amazon bermitra dengan RAD, sebuah lembaga yang menciptakan kampanye advokasi untuk amal, untuk menyalurkan sumbangan kepada lima badan amal yang dipilih oleh para selebriti.
Toko-toko mewah itu juga telah menciptakan toko daring, RAD Impact Edit, untuk menghimpun dana dan menyalurkannya kepada badan-badan amal. Hingga Jumat pekan lalu, RAD mengatakan semua hasil penjualan Amazon dari toko itu akan disumbangkan kepada badan-badan amal.
Yayasan Scott, yang akan menerima kontribusi dari Amazon, berencana memberikan beberapa beasiswa lagi dari dana itu untuk mahasiswa universitas dan perguruan tinggi yang secara tradisional diperuntukkan bagi mahasiswa kulit hitam (HBCU). Secara terpisah, rapper yang mengasuh anak perempuannya yang berusia 3 tahun, Stormi, bersama ibunya Kylie Jenner itu menyatakan sedang mengerjakan sebuah proyek di Houston yang akan beroperasi sebagai pusat pendidikan desain bagi kaum muda.
Kantor berita Associated Press baru-baru ini berbicara dengan Travis Scott tentang filantropi dan pekerjaannya yang lain. Dia mengatakan dia memulai yayasannya karena “berbagi inspirasi dan berbagi pengetahuan adalah kuncinya.”
BACA JUGA: Cardi B Menang Penghargaan Album Rap Terbaik di Grammys“Kakek saya, dari pihak ayah saya, adalah dekan fakultas pascasarjana di Universitas Prairie View A&M. Nenek saya menjadi dosen di Prairie View, dan ayah saya serta semua paman saya kuliah di Prairie View dan saya seharusnya kuliah di sana. Hasrat pendidikan itu selalu muncul dalam diri saya melalui kakek-nenek, ayah, dan ibu saya," katanya.
Scott mengatakan dia kuliah dan tidak menyelesaikannya, meskipun dia menyesali itu, dan hanya ingin membantu mahasiswa lain agar sukses dengan meringankan beban keuangan mereka.
“Kakek saya meninggal belum lama ini dan karena itu saya ingin dapat meneruskan warisannya dan meneruskan pengetahuan apa pun yang dia tanamkan dalam diri saya untuk berusaha membantu orang berikutnya yang ingin menimba ilmu di universitas," katanya.
Perguruan tinggi dan universitas yang secara historis diperuntukkan bagi mahasiswa kulit hitam juga dekat dengan hatinya karena saudara perempuannya kuliah di Howard University dan saudara laki-lakinya di Prairie View A&M.
“Membantu beberapa anak yang berasal dari komunitas yang sama dengan saya, itu penting,” kata Scott. “Banyak orang akan menyelesaikan banyak hal jika kesulitan tidak menimpa mereka. Jadi, kapan pun kita dapat melewatinya dan melepaskan beban itu dari punggung mereka. Itu sungguh menakjubkan,” imbuhnya.
Selain yayasannya, Scott telah bermitra dengan Parsons School of Design di New York untuk membawa program desain mode perguruan itu ke kampung halamannya di Houston.
“Di Houston, atau kota-kota lain seperti Houston, kami benar-benar tidak memiliki perguruan tinggi seperti Parsons di mana orang-orang dapat menyebarkan ide-ide itu. Anda harus pergi ke New York City, London atau Paris," katanya.
BACA JUGA: Guru dan Siswa di Sudan Selatan Mulai Kembali Sekolah Tatap Muka"Tetapi, ada orang-orang di negara bagian Texas, di wilayah Selatan atau Barat Tengah atau Utara yang kreatif, tetapi tidak memiliki jalan keluar itu. Dengan program ini, anak-anak di sekolah menengah atau perguruan tinggi dapat mulai mempelajari desain lebih awal ketika mereka mungkin tidak memiliki dana untuk pergi jauh seperti ke Kota New York," tambah Scott.
Di luar kedermawanannya, Scott akan menjadi bintang utama Rolling Loud di Miami Juli ini, salah satu festival musik besar pertama yang dijadwalkan berlangsung setelah banyak festival ditunda atau dibatalkan di tengah pandemi COVID-19. Artis lain yang dijadwalkan akan tampil di festival itu termasuk Megan Thee Stallion yang juga berasal dari Houston, Post Malone, A$AP Rocky, 21 Savage dan Young Thug. [lt/ka]