Ratusan orang aktivis sayap kiri dan pro-demokrasi memperingati ulang tahun pergolakan tahun 1986 yang menggulingkan diktator Filipina Ferdinand Marcos. Upacara ini juga memperingatkan mengenai kecenderungan presiden yang sekarang bertindak seperti diktator dan mengutuk keputusannya mengizinkan Marcos dikubur di makam pahlawan.
Lebih dari 1.000 aktivis dari berbagai organisasi berkumpul hari Sabtu (25/2) di tugu demokrasi “Kekuatan Rakyat” di pinggir jalan raya di Manila di mana jutaan rakyat Filipina berkumpul 31 tahun yang lalu dalam kebangkitan damai untuk menggulingkan Marcos. Penggulingannya mengakhiri kepresidenan yang ditandai dengan korupsi dan pelanggaran hak azasi manusia besar-besaran.
Upacara peringatan oleh pemerintah hari Jumat (24/2) sangat sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan tidak dihadiri oleh Presiden Rodrigo Duterte, yang mengizinkan Marcos dikubur di makam pahlawan bulan November, yang menimbulkan kecaman luas. [gp]