Ratusan siswa berunjuk rasa di Roma, Italia, Senin (18/1), untuk menuntut lebih banyak ruang kelas, transportasi ke sekolah dan akses yang lebih baik untuk pendidikan.
Setelah hampir 10 bulan belajar jarak jauh, Senin (18/1) adalah hari pertama mereka kembali ke sekolah menengah. Namun banyak pelajar yang memilih untuk berdemonstrasi.
Bagi sebagian besar SMA, hanya separuh siswa dari setiap kelas diizinkan kembali ke sekolah, untuk memastikan ruang kelas mencukupi karena harus mengatur meja di antara mereka untuk menjaga jarak sosial.
"Pembelajaran jarak jauh tidak berhasil," kata siswa SMA, Simone Shiaze.
Ia menambahkan, "Banyak keluarga tidak mampu menyediakan perangkat digital kepada anak-anak mereka untuk menghadiri pelajaran secara teratur melalui daring."
Menurut organisasi Save the Children Italia, 34 ribu siswa SMA berisiko putus sekolah, karena kesulitan yang mereka hadapi dalam mengikuti cara pembelajaran jarak jauh.
Badan Pendidikan PBB, UNESCO melaporkan, lebih dari 10 juta siswa terdampak oleh larangan COVID-19 di Italia.
Tercatat 12.545 penularan baru di Italia pad Minggu (17/1), sehingga jumlah orang yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 di negara itu menjadi 2,38 juta hingga kini. [ps/pp]