Presiden AS Barack Obama telah mengucap sumpah jabatan, untuk memulai masa jabatan empat tahun keduanya di hadapan sekitar 800 ribu orang yang berkumpul di depan gedung Capitol, Senin (21/1).
WASHINGTON DC —
Pada hari yang cerah dan dingin di Washington, ratusan ribu orang berkumpul di lapangan National Mall untuk menyaksikan Obama mengambil sumpah jabatan. Di depan gedung Capitol, Presiden disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung, John Roberts.
Obama dan Wakil Presiden Joe Biden sudah disumpah secara resmi hari Minggu, dalam upacara tertutup, karena konstitusi menyebutkan bahwa jabatan presiden berakhir 20 Januari. Upacara-upacara inaugurasi biasanya tidak diadakan hari Minggu, karena itu pelantikan secara publik diadakan hari Senin.
Ketika presiden mengucap sumpah jabatan, ia meletakkan salah satu tangannya di atas dua Alkitab, yang satunya pernah digunakan oleh Abraham Lincoln dalam pelantikannya tahun 1861 dan yang satunya lagi yang pernah digunakan oleh pemimpin HAM yang dibunuh, Dr. Martin Luther King, Junior. Hari Senin bertepatan dengan Hari Libur Martin Luther King.
Tidak seperti pelantikan pertama Presiden Obama tahun 2009, ketika Obama dan Ketua Mahkamah Agung keseleo ketika mengucapkan sumpah jabatan, proses pengambilan sumpah berjalan lancar tahun ini.
Dalam pidato seusai dilantik sepanjang 19 menit, Presiden Obama mengajak warga Amerika untuk mengesampingkan perbedaan politik mereka dan bekerja sama untuk memecahkan masalah negara.
Obama mengatakan, “Kita tidak bisa membuat kekeliruan bahwa absolutisme sama dengan prinsip, atau mengganti pertunjukan besar bagi politik atau memberlakukan nama-nama-julukan sebagai perdebatan yang masuk akal. Kita harus bertindak. Kita harus bertindak, dengan mengetahui bahwa perkerjaan kita tidak akan sempurna.”
Obama menekankan sebagian isu utama kampanye tahun 2012 mencakup seruan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kelas menengah dan mengurangi ketidaksetaraan pendapatan.
"Kita semua, rakyat, paham bahwa negara kita tidak dapat sukses ketika hanya beberapa orang yang berhasil sedangkan banyak yang tidak mampu. Kita yakin kemakmuran Amerika harus bersandar pada meningkatnya kesejahteraan kelas menengah," ujar Obama.
Presiden menyerukan komitmen baru bagi program-program sosial, pendidikan, teknologi dan sumber energi alternatif. Dia mengatakan Amerika perlu untuk menanggapi ancaman perubahan iklim.
Obama mengatakan Amerika akan tetap menjadi jangkar aliansi yang kuat di seluruh dunia, dan akan bekerja untuk membantu demokrasi berkembang.
"Kita akan mendukung demokrasi dari Asia ke Afrika, dari Amerika ke Timur Tengah, karena kepentingan kita dan hati nurani kita memaksa kita untuk bertindak atas nama mereka yang merindukan kebebasan," papar Obama.
Kerumunan massa di lapangan National Mall sangat banyak, tetapi hanya sebagian kecil dari sekitar 1,8-juta orang yang berdesakan di lapangan itu pada tahun 2009 dalam pelantikan bersejarah seorang presiden keturunan Afrika-Amerika pertama.
Keluarga Obama dan Biden memulai hari Senin dengan menghadiri misa di sebuah gereja di dekat Gedung Putih. Seorang pendeta Kristen memberikan pemberkatan dan mengimbau presiden untuk menggunakan kekuasaannya demi kebaikan negara.
Ketika sedang berada di gereja, presiden mengirim pesan lewat Twitter: "Saya merasa bahagia dan bersyukur bahwa kita berkesempatan untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Pekerjaan kita dimulai hari ini. Mari kita mulai bekerja.”
Obama kemudian kembali ke Gedung Putih untuk jamuan minum kopi sekaligus pertemuan singkat dengan para petinggi Kongres dari Partai Republik, Ketua DPR John Boehner dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell.
Setelah sumpah dan pidato pelantikan, acara kepresidenan itu mencakup makan siang di Gedung Capitol, parade besar dari Capitol ke Gedung Putih, dan dua pesta inagurasi.
Obama dan Wakil Presiden Joe Biden sudah disumpah secara resmi hari Minggu, dalam upacara tertutup, karena konstitusi menyebutkan bahwa jabatan presiden berakhir 20 Januari. Upacara-upacara inaugurasi biasanya tidak diadakan hari Minggu, karena itu pelantikan secara publik diadakan hari Senin.
Ketika presiden mengucap sumpah jabatan, ia meletakkan salah satu tangannya di atas dua Alkitab, yang satunya pernah digunakan oleh Abraham Lincoln dalam pelantikannya tahun 1861 dan yang satunya lagi yang pernah digunakan oleh pemimpin HAM yang dibunuh, Dr. Martin Luther King, Junior. Hari Senin bertepatan dengan Hari Libur Martin Luther King.
Tidak seperti pelantikan pertama Presiden Obama tahun 2009, ketika Obama dan Ketua Mahkamah Agung keseleo ketika mengucapkan sumpah jabatan, proses pengambilan sumpah berjalan lancar tahun ini.
Dalam pidato seusai dilantik sepanjang 19 menit, Presiden Obama mengajak warga Amerika untuk mengesampingkan perbedaan politik mereka dan bekerja sama untuk memecahkan masalah negara.
Obama mengatakan, “Kita tidak bisa membuat kekeliruan bahwa absolutisme sama dengan prinsip, atau mengganti pertunjukan besar bagi politik atau memberlakukan nama-nama-julukan sebagai perdebatan yang masuk akal. Kita harus bertindak. Kita harus bertindak, dengan mengetahui bahwa perkerjaan kita tidak akan sempurna.”
"Kita semua, rakyat, paham bahwa negara kita tidak dapat sukses ketika hanya beberapa orang yang berhasil sedangkan banyak yang tidak mampu. Kita yakin kemakmuran Amerika harus bersandar pada meningkatnya kesejahteraan kelas menengah," ujar Obama.
Presiden menyerukan komitmen baru bagi program-program sosial, pendidikan, teknologi dan sumber energi alternatif. Dia mengatakan Amerika perlu untuk menanggapi ancaman perubahan iklim.
Obama mengatakan Amerika akan tetap menjadi jangkar aliansi yang kuat di seluruh dunia, dan akan bekerja untuk membantu demokrasi berkembang.
"Kita akan mendukung demokrasi dari Asia ke Afrika, dari Amerika ke Timur Tengah, karena kepentingan kita dan hati nurani kita memaksa kita untuk bertindak atas nama mereka yang merindukan kebebasan," papar Obama.
Kerumunan massa di lapangan National Mall sangat banyak, tetapi hanya sebagian kecil dari sekitar 1,8-juta orang yang berdesakan di lapangan itu pada tahun 2009 dalam pelantikan bersejarah seorang presiden keturunan Afrika-Amerika pertama.
Keluarga Obama dan Biden memulai hari Senin dengan menghadiri misa di sebuah gereja di dekat Gedung Putih. Seorang pendeta Kristen memberikan pemberkatan dan mengimbau presiden untuk menggunakan kekuasaannya demi kebaikan negara.
Ketika sedang berada di gereja, presiden mengirim pesan lewat Twitter: "Saya merasa bahagia dan bersyukur bahwa kita berkesempatan untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Pekerjaan kita dimulai hari ini. Mari kita mulai bekerja.”
Obama kemudian kembali ke Gedung Putih untuk jamuan minum kopi sekaligus pertemuan singkat dengan para petinggi Kongres dari Partai Republik, Ketua DPR John Boehner dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell.
Setelah sumpah dan pidato pelantikan, acara kepresidenan itu mencakup makan siang di Gedung Capitol, parade besar dari Capitol ke Gedung Putih, dan dua pesta inagurasi.