Reaksi Diaspora Indonesia atas Kemenangan Trump: "Jangan Berantem"

Para pendukung mantan Presiden AS Donald Trump merayakan kemenangannya saat Fox News mengumumkannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 dalam acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, 6 November 2024.

“Enak banget. Pagi-pagi, pertama kali bangun langsung buka yahoo.com, lalu di halaman depannya tertulis ‘Presiden Amerika Serikat-(terpilih Donald Trump)’,” kata Ricky Suyono, 44 tahun, diaspora Indonesia pendukung Trump yang tinggal di Palm Beach County, Florida, Rabu (6/11).

“Ini kabar yang sangat baik,” ujarnya dalam bahasa Inggris, menambahkan.

Ricky Suyono, selalu memilih Donald Trump pada tiga pilpres AS terakhir.

Ricky selalu memilih Trump dalam tiga pemilihan presiden terakhir. Ia optimistis Trump, yang oleh VOA diproyeksikan memenangkan pemilihan presiden AS 2024, akan membawa perekonomian AS ke arah yang “jauh lebih baik.”

Ricky tidak sendiri. Banyak pemilih yang menganggap isu ekonomi sebagai isu yang paling penting dalam pemilu.

Menurut AP VoteCast, jajak pendapat atas lebih dari 120.000 pemilih di seluruh Amerika, 90% pemilih merasa sangat atau cukup khawatir soal harga sembako, dan sekitar 80% khawatir tentang biaya layanan kesehatan, bahan bakar minyak dan ongkos tempat tinggal.

Selain itu, survei AP VoteCast juga menunjukkan sekitar 30% responden mengaku terjebak dalam kondisi keuangan yang “tertinggal” saat ini, naik dari sekitar 20% pada pemilu tahun 2020.

BACA JUGA: Trump Rayakan Kemenangan Saat Terpilih Kembali Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat

Sepanjang kampanye, Trump memang mengandalkan isu ekonomi untuk membujuk para pemilih.

Meski demikian, saat menanggapi awak media usai menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara di Palm Beach County, hari Selasa (5/11), Trump menyebut isu imigrasi lah yang menjadi “isu nomor satu”nya.

“Semoga keamanan di perbatasan akan lebih baik lagi, biar disaring," ucap Ricky, melalui sambungan telepon kepada VOA. “Jadi orang-orang (imigran) yang kemari tidak ada yang kriminal segala macam, gitu.”

'Jangan Berantem'

Riri Sastro, diaspora yang tinggal di West Palm Beach, punya satu pesan khusus bagi teman-temannya pascapilpres: "Kalau kayak-kayak gini mah nggak usah berantem siapa pun presidennya."

Riri dan suaminya memilih capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Riri mengambil keputusan itu pada momen-momen terakhir sebelum hari pemilu.

Riri Sastro memilih Kamala Harris pada pilpres AS.

"Keduanya bukan kandidat terbaik dalam pemilihan kali ini. Kami harus memilih yang lebih baik dari pilihan yang buruk," ujar Riri saat ditemui VOA usai menggunakan hak pilihnya di TPS dekat rumahnya, Selasa.

Mengenai proyeksi kemenangan Trump, Riri mengaku yang terpenting baginya adalah Trump memenuhi janji-janji kampanyenya.

"Mudah-mudahan dia belajar, demikian juga orang-orang di sekelilingnya. Kalau dia mengeluhkan perekonomian, ya sudah, perbaiki kondisi ekonomi. Apa lagi coba janjinya? Menghentikan perang?" ungkap Riri saat dihubung VOA kembali, Rabu, setelah proyeksi kemenangan Trump.

Harapan yang Kandas

Sementara itu, ditemui sehari sebelum pemilu, Irma Brenneman, yang tinggal di Wellington, Palm Beach County, mengaku "merinding" membayangkan kepresidenan Trump. Irma adalah perwakilan kelompok Indonesia-Amerika pendukung Partai Demokrat di Florida selatan sejak 2016.

Ia merasa sudah saatnya Amerika memiliki presiden perempuan, yang akan memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk hak reproduksi.

Irma Brenneman dan suaminya, Bruce Brenneman, memilih calon presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, pada Pilpres AS 2024.

"Belum pernah ada presiden perempuan (di AS), kan? Sedangkan Amerika itu kan negara besar sekali. Indonesia aja, yang mungkin sama besarnya, tapi kan merdekanya belum selama Amerika, tapi Indonesia punya presiden perempuan, Ibu Megawati. Terus negara kecil lain juga punya presiden perempuan," ungkapnya.

Akan tetapi, berdasarkan penghitungan suara sementara dari proyeksi VOA, harapan Irma belum bisa terwujud.

Trump telah meraih suara elektoral minimal (270 suara elektoral) yang diperlukan untuk melenggang ke Gedung Putih. Dari tujuh negara bagian penentu yang diperebutkan kedua capres, empat di antaranya diproyeksikan dimenangkan oleh Trump.

Dalam pidato kemenangannya di markas pemenangannya di Palm Beach County Convention Center, Rabu dini hari, Trump mengatakan kampanye pilpresnya kali ini adalah sebuah "gerakan politik terhebat" yang akan membantu Amerika "bangkit." [rd/em]