Reaksi Relatif Tenang di Korsel Pasca Penangkapan Presiden Park

Warga menyaksikan tayangan program televisi di sebuah stasiun kereta api di Seoul, yang menayangkan gambar sel khusus yang digunakan untuk menahan mantan Presiden Park Geun-hye, 31 Maret 2017. (AP Photo/Ahn Young-joon).

Reaksi di Korea Selatan atas penangkapan mantan Presiden Park Geun-hye yang dimakzulkan relatif tenang karena rakyat negara itu memusatkan perhatian pada pemilihan presiden dalam waktu dekat.

Presiden terpilih pertama negara tersebut yang diturunkan dari jabatan dibawa ke rumah tahanan Jumat pagi setelah pengadilan Korea Selatan menyetujui surat penangkapan yang dimohon kejaksaan atas tuduhan penyuapan, pemerasan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tuduhan pidana terhadap Park itu terkait dengan skandal politik yang memaksanya turun dari jabatan, karena tuduhan bersekongkol dengan teman lamanya Choi Soon-sil untuk memaksa perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan menyumbang lebih dari $69 juta kepada dua yayasan yang meragukan.

Selama berbulan-bulan, drama pemakzulan Park membelah pendapat rakyat Korea Selatan dimana para penentang Park mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pemakzulan atau peletakan jabatannya, dan para pendukung Park melancarkan demonstrasi dalam usaha mempertahankan jabatan Park. Dua orang pendukung Park tewas dalam bentrokan dengan polisi di luar pengadilan pada hari ketika keputusan pemakzulannya diumumkan.

Tetapi, di Seoul hari Jumat (31/3) tidak ada rapat umum oposisi yang merayakan penangkapan Park dan tidak ada kelompok-kelompok pendukung Park yang marah dan menuntut pembebasannya.

Rapat umum para pendukung Park diperkirakan akan diadakan akhir pekan ini. [gp]